Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, seluruh sektor akan berdampak karena harga BBM naik. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu 3 September 2022.
"Kenaikan BBM itu tentu berdampak pada semua sektor karena berdampak pada angkutan, logistik, dan semuanya. Nanti kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, semua stakeholder yang ada, bagaimana kami menyikapi ini secara baik," kata Riza, Senin (5/9/2022).
Baca Juga
Untuk menekan kenaikan harga pada seluruh sektor, Riza mengaku akan mengadakan rapat dengan beberapa pihak yang terkait.
Advertisement
"Sepanjang ini kita terus koordinasi, rapat-rapat dengan semua stakeholder, dengan pihak terkait ya. Dengan perwakilan kantor Bank Indonesia di Jakarta juga kita lakukan rapat rutin ya. Asisten perekonomian yang juga bertanggung jawab di pemerintah provinsi (Pemprov) ini, terus melakukan koordinasi dengan semua dinas Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP). Dengan Pasar Jaya, semua yang terkait dengan pangan dan inflasi semua kita lakukan rapat-rapat," jelas Riza.
Dia juga meminta masyarakat untuk menyikapi kenaikan BBM dengan baik dan bijak.
"Masyarakat Jakarta, mari kita sikapi semua ini secara baik, secara bijak. Jangan sampai ada unjuk rasa yang berujung anarkis. Jangan sampai ada nanti kelompok-kelompok, golongan, oknum, siapapun yang membonceng dalam setiap aksi," tambah Riza.
Demo Kenaikan BBM Hari Ini, Kepolisian Jaga 9 Titik Konsentrasi Massa di Jakarta Pusat
Sejumlah organisasi yang tergabung dengan elemen masyarakat akan demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Senin (5/9/2022) di sejumlah titik wilayah di Jakarta .
Pihak kepolisian telah menetapkan sembilan titik konsentrasi massa yang akan dilakukan demonstran.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, Purwanta mengatakan ada 19 elemen masyarakat yang akan melakukan demo. Adapun sembilan titik bakal menjadi konstrasi pendemo, namun Purwanta tidak merinci dimana titik tersebut.
"Ada 9 titik (konsetrasi pendemo)," ucapnya saat dimintai keterangan, Senin (5/9/2022).
Purwanta mengklaim, pendemo yang akan hadir dalam aksi tolak kenaikam BBM sekitar 100 hingga 300 orang. "Ada yang 100, tapi datang 300 kan kita belum tahu," tandas Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat.
Polisi telah menyiapkan lalu lintas guna mencegah kemacetan akibat demo kenaikan BBM. Rekayasa lalu lintas bersifat situasional tergantung dari jumlah massa dan ruas jalan yang akan dipakai pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi.
"Pokoknya liat situasi di lapangan aja ya, intinya tentatif dan pengendalian lebih soft saja," ujar dia.
Purwanta mengatakan, informasi mengenai penutupan maupun rekayasa lalu lintas akan disampaikan lebih lanjut. Saat ini, situasi masih terpantau kondusif.
"Perkembangan nanti saling nyusul saja nanti kalau ada perkembangan," ujar dia.
Advertisement
Harga BBM Naik, Tempe Orek dan Telur Balado di Warteg Bakal Lebih Mahal 20 Persen
Â
 Siapkan uang lebih banyak buat para pelanggan Warung Tegal (Warteg). Dalam waktu dekat harga makanan di warung nasi yang biasanya menampilkan puluhan menu ini bakal naik. Kenaikan harga makanan di warteg ini sebagai dampak dari kenaikan harga BBM subsidi yang ditetapkan pemerintah sejak Sabtu 3 September 2022.
"Kami berat untuk bertahan tidak menaikan harga menu di warteg, sekarang lagi menghitung kenaikan," kata Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Mukroni menyampaikan, keputusan untuk melakukan penyesuaian harga terpaksa dilakukan merespon mulai merangkak naiknya harga sejumlah bahan pangan imbas lonjakan harga BBM. Seperti, komoditas beras kemasan 50 kilogram (kg) yang mengalami kenaikan Rp500 per kg.
"Harga sayur-sayuran juga sudah naik. Kemudian telur masih tinggi Rp30.000 per kilogram dari harga normal Rp 24.000 per kilo. Cabai merah juga Masih Rp80.000 per kilo," bebernya.
Meski begitu, Mukroni khawatir penyesuaian tarif makanan akan membuat pelanggan kabur. Mengingat, daya beli pelanggan warteg yang didominasi kelompok ekonomi menengah ke bawah masih belum pulih setelah dihantam pandemi Covid-19.
Untuk itu, pihaknya berencana menaikkan harga makanan di warteg tidak lebih dari 20 persen. Sehingga, harga baru diharapkan tetap terjangkau bagi pelanggan warteg.
"Jika, menaikkan (harga) kami tidak lebih dari 20 persen. Kalau lebih pelanggan bisa lari atau kabur," tutupnya.
Â
Reporter: Lydia Fransisca
Sumber: Merdeka