Anies Baswedan Usai Deklarasi Siap Jadi Capres 2024 di Media Asing: Nanti 16 Oktober Saja

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan kesiapannya maju sebagai capres di Pilpres 2024 saat diwawancarai salah satu media asing kala bertandang ke Singapura.

oleh Winda Nelfira diperbarui 16 Sep 2022, 15:37 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 15:37 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan Jakhabitat dan peresmian Galeri Huni di Taman Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2022). (Foto: Winda Nelfira/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden (capres) di pemilihan umum (pemilu) 2024 saat diwawancarai salah satu media asing kala bertandang ke Singapura.

Namun, Anies tetap bungkam saat dikonfirmasi terkait pernyataannya itu. Dia irit berkomentar dan meminta untuk menunggu hingga resmi berakhir masa jabatan sebagai orang nomor satu DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022.

"Oh ini baru 16 september ini, kan 16 Oktober, nanti 16 Oktober saja," kata Anies di Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (16/9/2022).

Sebelumnya, dikutip Liputan6.com dari Taipei Times, Anies melakukan wawancara dengan Reuters. Anies Baswedan menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," kata Anies kepada Reuters seperti dikutip dari Taipeitimes.com, Jumat (16/9/2022).

Anies diketahui bakal berakhir masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang. Selama beberapa bulan belakangan, namanya selalu muncul dalam berbagai survei independen sebagai salah satu tokoh yang diperkirakan bakal mengikuti Pilpres 2024.

Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan survei tersebut cukup mencengangkan lantaran ia belum berkampanye sebab masih menjabat sebagai orang nomor satu di ibu kota. Menurut Anies, survei itu justru memberikan kredibilitas kepadanya.

"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," kata Anies.

Dalam survei, analis mengatakan bahwa Anies menjadi salah satu calon presiden terpopuler di Jakarta. Selain itu, menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta juga dianggap sebagai posisi batu loncatan menuju kursi kepresidenan.

Salah satunya, seperti Presiden Joko Widodo yang dulu juga merupakan Gubernur DKI Jakarta sebelum memenangkan gelaran Pilpres pada 2014.

Hasil Survei SMRC

Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Prospek Anies Baswedan di Pilpres 2024” menyebutkan dukungan publik pada Anies Baswedan dan Prabowo Subianto bersaing ketat.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyebutkan, simulasi Pilpres di mana yang bertarung hanya Anies dan Prabowo. Pada kelompok pemilih yang tahu Anies dan Prabowo, Anies mendapatkan dukungan 38 persen dan Prabowo 41,5 persen. Masih ada 20,4 persen yang belum menjawab.

“Dukungan pada dua tokoh ini tidak berbeda signifikan secara statistic, sehingga belum bisa ditentukan siapa pemenang di antara keduanya,” kata Deni dalam keterangannya, Kamis (8/9/2022).

Lebih jauh, Deni menjelaskan faktor mengapa Anies terlihat kompetitif menghadapi Prabowo, tapi berat dalam menghadapi Ganjar.

“Ini terkait dengan tingkat kedisukaan Anies (74 persen) yang sedikit di atas atau hampir sama dengan Prabowo (71 persen), tapi cukup jauh di bawah Ganjar (83 persen),” pungkasnya.

Adapun survei dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi dipilih secara random sebanyak 1220 responden. Margin of error survei sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Deni mengungkapkan peluang Anies Baswedan untuk menjadi presiden terbuka jika Ganjar Pranowo tidak ikut dalam pemilihan presiden.

Dalam temuannya, Deni menunjukkan, jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan yang maju ada 3 calon, Anies vs Ganjar vs Prabowo, dan semua pemilih tahu ketiga calon tersebut, Ganjar mendapat dukungan 44,6 persen, unggul signifikan atas Prabowo (25,7 persen) dan Anies (21,7 persen). Yang tidak menjawab 8 persen.

“Selisih suara Prabowo dan Anies tidak signifikan secara statistik sehingga tidak bisa disimpulkan siapa yang lebih unggul dari keduanya,” jelas Deni dalam keterangannya, Kamis (8/9/2022).

Deni menyatakan bahwa hasil simulasi tiga calon ini menunjukkan tidak ada tokoh yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen. Karena itu, Pilpres kemungkinan akan terjadi dalam dua putaran.

“Seandainya yang maju ke putaran kedua adalah Anies melawan Ganjar dan semua pemilih tahu keduanya, Ganjar mendapat dukungan 56,4 persen, unggul signifikan atas Anies Baswedan yang mendapat dukungan 32,6 persen. Yang tidak menjawab 11 persen,” kata dia.

Hasil Survei LSI

Lembaga Survei Indonesia (LSI) menggelar survei calon presiden (capres) dengan simulasi 19 nama tokoh bersifat terbuka. Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto meraih dukungan terbanyak sebagai presiden pilihan responden jika pemilihan presiden dilakukan saat ini.

"Kali ini kami masih menemukan pola yang sama dengan sebelumnya bahwa tiga teratas masih Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei tersebut sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia di Jakarta, Minggu (4/9/2022), seperti dikutip dari Antara.

Djayadi memaparkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperoleh dukungan sebesar 24,5 persen, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 21,3 persen, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 19,3 persen.

Meskipun begitu, LSI belum bisa memastikan sosok yang benar-benar unggul di antara tiga tokoh tersebut karena selisih perolehan dukungan ketiganya kurang dari lima persen.

"Misalnya, Ganjar dan Anies itu selisihnya kurang dari lima persen, padahal margin of error survei ini 2,9 persen. Jadi, selisih dari dukungan tertinggi dan terendah," jelasnya.

Berikutnya, nama-nama lain yang muncul menjadi pilihan responden adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (10,4 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimuti Yudhoyono/AHY (2,9 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (1,9 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (1,7 persen), dan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP Partai PDI Perjuangan Puan Maharani (1,3 persen).

Hasil Survei Poltracking

Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas kandidat calon presiden 2024. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menjabarkan dari hasil simulasi 10 nama, tiga besar elektabilitas tertinggi adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 26,6 persen, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto 19,7 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 17,7 persen.

“Tiga kandidat terkuat dengan elektabilitas dua digit, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan,” ujar Hanta pada rilis hasil survei di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

 Sementara Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat 4,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,9 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,8 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 2,4 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 2,2 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2,2 persen, serta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 1,7 persen.

Sementara untuk kandidat cawapres, Hanta menyebut Ridwan Kamil memimpin dengan 12,6 persen disusul Sandiaga Uno 11,9 persen dan AHY 11,7 persen.

“Posisi keempat Erick Thohir 10,8 persen, kelima Puan Maharani 6,5 persen,” kata Hanta.

Adapun survei digelar pada 1-7 Agustus 2022 melalui wawancara tatap muka langsung. Survei menggunakan metode pengambilan sample multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1220 responden. Survei memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Infografis Manuver Pertemuan Anies Baswedan dan Surya Paloh
Infografis Manuver Pertemuan Anies Baswedan dan Surya Paloh. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya