Respons Anies soal Demokrat Sebut Ada yang Ingin Jegal Dirinya Jadi Capres

Waketum Demokrat Benny K Harman menyebut bahwa ada pihak yang ingin menjegal Anies Baswedan menjadi Capres 2024.

oleh Winda Nelfira diperbarui 17 Sep 2022, 17:50 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2022, 17:50 WIB
FOTO: Anies Baswedan Terima Kunjungan AHY di Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) saat menerima kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (tengah) di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/5/2021). Kunjungan AHY untuk silaturahmi dan membicarakan Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Benny K Harman yang menyebut adanya upaya penjegalan terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu sebagai calon presiden (Capres) 2024.

"Penjegalan siapa? Enggak tahu saya itu," kata Anies saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Sabtu (17/9/2022).

Anies enggan berkomentar lebih lanjut saat kembali dicecar soal siapa sosok yang ingin menjegalnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya enggak komentar dahulu. Saya enggak komentar. Gitu ya," ucap Anies sambil berlalu.

Sebelumnya, Waketum Partai Demokrat Benny K Harman mengungkapkan bahwa ada upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024. Benny menyebut, upaya itu seperti kekuatan maupun tangan yang tak terlihat.

"Jadi ada invisible power invisible hand ingin menjegal. Siapa invisible power itu? Ya teman-temanlah itu. Saya hanya dengar saja. Ada genderuwo. Genderuwo ini adalah suara yang tidak jelas asal usulnya. Yang tidak menghendaki Pak Anies menjadi calon presiden," kata Benny di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Menurut dia, penjegalan terhadap Anies bisa datang dalam berbagai bentuk. Targetnya, yakni menghalangi Anies maju menjadi Capres 2024.

"Iya (cara menjegal) bisa macam-macam kan, iya pasti targetnya begitu (agar tidak maju Pilpres 2024), pasti," ucap Benny yakin.

Isu itu juga senada dengan apa yang disampaikan Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meminta jangan ada pihak yang mengganggu tujuan Partai Demokrat.

Menurut Benny, ada upaya menghambat munculnya koalisi baru di 2024 yang mengusung sosok di luar kehendak pemerintah.

"Iya tadi itu ada invisible power yang mengganggu yang tidak ingin ada koalisi di luar yang dikehendaki penguasa. Gitu kan, sudah jelas ada kan," ucapnya.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Merdeka.com

Anies Masuk Radar SBY untuk Pilpres 2024

FOTO: Anies Baswedan Terima Kunjungan AHY di Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) memberi isyarat salam kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (kanan) saat menerima kunjungannya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/5/2021). Kunjungan AHY untuk silaturahmi dan membicarakan Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menanggapi soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut siap maju sebagai calon presiden (capres) 2024 apabila ada partai politik (parpol) yang mencalonkannya.

Menurut Mujiyono mengacu pada pernyataan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan, Anies masuk radar capres dan cawapres Partai Demokrat dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Karena punya wawasan yang bagus dan punya chemistry dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," kata Mujiyono kepada Liputan6.com, Sabtu (17/9/2022).

Kendati demikian, Mujiyono mengatakan Anies perlu menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta terlebih dahulu sebelum menyiapkan diri untuk gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2024. Anies diketahui bakal berakhir masa jabatan sebagai orang nomor satu DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang.

"Kan tinggal sebulan lagi, ya selesaikan itu dulu dong. Sesuai pernyataan beliau mau fokus sampai 16 oktober," kata Mujiyono

Selain itu, Mujiyono menegaskan bahwa keputusan strategis seperti partai koalisi dan penetapan capres dan cawapres merupakan kewenangan Majelis Tinggi Partai Demokrat yg diketuai SBY dan Wakilnya AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Mujiyono juga membocorkan beberapa kriteria capres dan cawapres Partai Demokrat yang diinginkan Ketum AHY. Capres dan cawapres Partai Demokrat, kata dia harus berintegritas dan memperoleh dukungan kuat dari rakyat.

"Capres dan cawapres harus memiliki integritas dan kapasitas, elektabilitas atau dukungan terkuat dari rakyat," jelas Mujiyono.

Kriteria lain yang juga penting disebutkan adalah harus memiliki chemistry. Berdasarkan kriteria ini, Anies memenuhi aspek chemistry karena dinilai punya hubungan yang baik dengan AHY.

"Memiliki kekuatan hati dan energi yang saling percaya, saling menghargai, saling menguatkan dan saling melengkapi. Semangatnya adalah dwi tunggal," ujar dia.

Mujiyono menambahkan terkait dengan kontestasi Pilpres 2024 Partai Demokrat didukung penuh oleh 34 DPD di seluruh Indonesia. Kesemua DPD, kata dia mendukung AHY untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya