Cerita Hasto soal PDIP Dijegal Saat Ingin Koalisi dengan PPP di Pemilu 2009

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan bahwa partainya tidak telibat dalam upaya penjegalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2022, 19:00 WIB
5 Perintah Megawati ke Kader PDIP Jelang Pencoblosan
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Pemilu 2019 saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (16/4). Kelima, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya memenangkan pilpres dan pileg sebagai satu tarikan napas perjuangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan bahwa partainya tidak telibat dalam upaya penjegalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disebut bakal maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

Namun, Hasto menyebut bahwa justru partainya lah yang menjadi korban penjegalan pada pemilu 2009 lalu.

Dia menjelaskan, pada saat itu PDIP telah menyetujui kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun sayangnya partai berlambang kepala banteng itu dijegal, sehingga PDIP memutuskan koalisi dengan Gerindra.

"2009 sebenarnya elite PDIP dengan PPP, dengan Pak Suryadharma Ali sebenarnya sudah merencanakan kerja sama, sehingga kita bisa memenuhi syarat PT tapi di putaran terakhir ada penjegalan sehingga pada akhirnya PDIP bekerja sama dengan Gerindra," kata Hasto, dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Minggu (19/9/2022).

Hasto pun menegaskan, bahwa partai dibawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri tidak pernah melakukan penjegalan, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami ini selalu jadi korban penjegalan. PDIP ini tidak pernah, apalagi Pak Jokowi juga tidak punya skenario menjegal pihak lain," tegasnya.

Sebab, menurut Hasto menjegal lawan politik merupakan sikap tak terpuji. Oleh karenanya PDIP tegas mengimbau jangan sampai terjadi jegal-menjegal dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Terkait dengan pilpres 2024 karena ini momentumnya sangat penting dan strategis, PDIP tegas jangan jegal calon dengan cara-cara yang tidak benar," imbuhnya.

Demokrat Menduga Ada Pihak yang Mau Jegal Anies

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam pembukaan Rakorda Pemenangan Pemilu 2024 yang dilakukan oleh DPD PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra)
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam pembukaan Rakorda Pemenangan Pemilu 2024 yang dilakukan oleh DPD PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra) (Istimewa)... Selengkapnya

Sebelumnya, Waketum Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan mengaku mendengar ada upaya penjegalan Anies pada Pilpres 2024 mendatang.

"Saya hanya dengar saja. Ada genderuwo. Genderuwo ini adalah suara yang tidak jelas asal usulnya. Yang tidak menghendaki Pak Anies menjadi calon presiden," kata Benny di JCC, Senayan, Jumat 16 September 2022.

Kendati demikian, Benny mengaku tidak mengetahui lebih lanjut pihak mana yang membuat skenario penjegalan tersebut.

"Saya tidak tahu. Tapi yang penting ada invisible power. Invisible hand yang ingin menjegal," ujarnya.

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Saling Sindir PDIP Vs Demokrat Bandingkan Kinerja Presiden. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Saling Sindir PDIP Vs Demokrat Bandingkan Kinerja Presiden. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya