Mahkamah Agung Goes to Campus, Perkenalkan Program Duta Peradilan Indonesia

Acara MACT yang digelar di Krisna Ballroom, Hotel Java Heritage, Purwokerto, Jawa Tengah pada Kamis (15/9) itu dihadiri oleh 100 orang mahasiswa-mahasiswi dari Universitas Jenderal Soedirman.

oleh stella maris diperbarui 22 Okt 2022, 10:46 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 17:05 WIB
MACG
Acara MACT yang digelar di Krisna Ballroom, Hotel Java Heritage, Purwokerto, Jawa Tengah pada Kamis (15/9) itu dihadiri oleh 100 orang mahasiswa-mahasiswi dari Universitas Jenderal Soedirman/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Program Duta Peradilan Indonesia yang merupakan kolaborasi Mahkamah Agung dan Emtek Digital, sukses digelar di tahun ini. Program pertama yang mencari kaum muda yang tertarik dengan dunia peradilan yang berintegritas itu kini diperkenalkan secara massal lewat Mahkamah Agung Goes To Campus (MACT). 

Acara MACT yang digelar di Krisna Ballroom, Hotel Java Heritage, Purwokerto, Jawa Tengah pada Kamis (15/9) itu dihadiri oleh 100 orang mahasiswa-mahasiswi dari Universitas Jenderal Soedirman. 

Dalam acara tersebut, hadir dua pembicara berkompeten di bidang komunikasi dan hukum. Mereka adalah Hilbram Dunar (Motivational Speaker, Public Speaking Trainer dan Content Creator) dan Riki Perdana R. Waruwu (Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA, Dosen, Penulis, Peneliti). 

MACG
Riki Perdana R. Waruwu (Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA, Dosen, Penulis, Peneliti) dan Wakil Rektor III Universitas Jenderal Soedirman Norman Ari Prayogo/Istimewa.

Dalam kesempatan tersebut, Hilbram menjelaskan materi terkait pentingnya komunikasi dalam menjalani profesi, khususnya hakim dan jaksa. Menurut Hilbram ada tiga dasar komunikasi yang harus dipahami, yaitu voice, vocal, dan visual. 

"Komunikasi yang penting adalah kata-kata (voice), tapi yang lebih penting vokal-nya bagaimana, tone-nya, apalagi bekerja sebagai hakim dan jaksa, itu berpengaruh. Kewibawaan seseorang bisa dipengaruhi oleh suara laki-laki atau perempuan. Lalu the way you look (visual) yang ingin kamu tampilkan, akan mempengaruhi rasa ketika berbicara. Ketika berbicara gunakan tiga hal ini sebagai dasar berkomunikasi," jelas Hilbram. 

Selain penjelasan tersebut, Riki juga menyampaikan materi seputar masa depan mahasiswa terutama yang fokus mengambil jurusan atau bidang hukum. Riki menjelaskan secara detail apa saja yang menjadi tantangan mahasiswa hukum, dalam perkembangan dunia yang bergerak dinamis. 

Sesi talkshow di MACG
Sesi talkshow di MACG/Istimewa.

Dalam acara ini, tak ketinggalan dua orang peserta yang mengikuti Duta Peradilan Indonesia. Mereka adalah Danang Rizky Fadilla Amanta (Pemenang Duta Peradilan Indonesia 2022) dan Ecxel Arya Pratama (Finalis Duta Peradilan Indonesia 2022). 

Dengan penuh semangat, keduanya menjelaskan proses seleksi apa saja yang harus dilewati ketika mengikuti program Duta Peradilan Indonesia. Bagi Ecxel misalnya yang sebelumnya bekerja di sebuah institusi dengan bayaran harian dan memutuskan ikut program Duta Peradilan Indonesia

"Ini adalah kesempatan satu kali seumur hidup dan menjadi salah satu dari 2500 pendaftar di event pertama yang digelar Mahkamah Agung dan Emtek Digital," katanya. 

Sinta Nasution selaku perwakilan Emtek Digital Grup
Sinta Nasution selaku perwakilan Emtek Digital Grup/Istimewa.

Untuk diketahui, acara ini juga dihadiri oleh Bupati Banyumas Achmad Husein, Ketua Pengadilan Negeri Purwokerto Enan Sugiarto, Ketua Pengadilan Negeri Banyumas Wahyuni Prasetyainingsih. 

Juga hadir Ketua Pengadilan Agama Purwokerto Arinal, Ketua Pengadilan Agama Banyumas Dahron, juga para pejabat di Universitas Jenderal Soedirman, seperti Wakil Rektor Bidang Alumni, Norman Ari Prayogo, Dekan Fakultas Hukum Muhammad Fauzan, dan Sinta Nasution selaku perwakilan Emtek Digital Grup. 

Untuk tayangan kegiatan Mahkamah Agung Goes to Campus Purwokerto bisa disaksikan atau ditonton di link vidio. 

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya