PKS Akui Bangun Komunikasi Intensif dengan Golkar Terkait Pilpres 2024

Meskipun Airlangga masuk ke dalam radar PKS, namun parpolnya belum tentu juga bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pimpinan Golkar. Kondisi koalisi saat ini masih sangat dinamis.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2022, 18:29 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 16:19 WIB
Ahmad Syaikhu
Presiden PKS Ahmad Syaikhu. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkap enam tokoh potensial didukung dalam Pemilu 2024. Di antaranya ada nama Ketum Golkar Airlangga Hartarto. 

Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri mengatakan, saat ini pihaknya tengah membangun komunikasi intens dengan Golkar. Hal ini menjadi dasar nama Airlangga dipertimbangkan untuk didukung dalam Pemilu 2024. 

"PKS intens komunikasi dengan Golkar. Sedangkan Golkar akan mengusung Airlangga jadi capres," jelas Mabruri saat dihubungi merdeka.com, Senin (19/9/2022.

Dia mengatakan, meskipun Airlangga masuk ke dalam radar PKS, namun parpolnya belum tentu juga bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pimpinan Golkar. Menurut dia, kondisi koalisi saat ini masih sangat dinamis.

"Masalah mau masuk KIB atau tidak kita lihat perkembangan politik yang makin dinamis," katanya.

Mabruri yakin, politik menjelang Pemilu 2024 akan semakin dinamis. Oleh sebab itu, komposisi koalisi masih mungkin berubah-ubah. Alasan lain, PKS sangat berminat koalisi dengan Golkar karena mesin parpol penguasa Orde Baru dianggap sangat solid sampai ke tingkatan desa.

"Struktur Golkar masih rapih sampai tingkat desa," tegas dia.

Sama halnya dengan PKS, kata Mabruri, di beberapa titik, mesin parpol Golkar bekerja sangat optimal. "Di beberapa daerah masih ampuh mesinnya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, PKS munculkan enam nama tokoh yang bakal didukung di Pemilu 2024. Menariknya, dari sederet tokoh tersebut, tidak ada nama Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Enam tokoh ini muncul setelah dilakukan Musyawarah Majelis Syura (MMS) VII di Bandung pada 14-15 Agustus 2022.

Tokoh tersebut memiliki tiga kriteria utama, yaitu memiiki karakter nasionalis-religius, berpeluang besar untuk menang, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.

6 Figur Potensial 

Mabruri mengungkapkan, mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Nasionalis religius bisa Anies Baswedan, Sandiaga Uno, AHY, Ridwan kamil, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto," kata Ahmad Mabruri, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (18/9).

Selain itu, PKS juga terus menjalin komunikasi dengan Partai NasDem, Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) serta Partai Gerindra.

"Kita jalin komunikasi dengan semua kandidat dan partai. Membangun Indonesia perlu kolaborasi semua elemen bangsa. Partai tersebut yakni Nasdem, Demokrat, Golkar, PKB, PAN,PPP, Gerindra," ucapnya.

Prabowo Tak Masuk Radar

Puan Maharani berkuda bersama Prabowo Subianto
Puan Maharani berkuda bersama Prabowo Subianto. (Dok: Instagram @puanmaharaniri https://www.instagram.com/p/CiFSIP1vnyd/?utm_source=ig_web_copy_link Liputan6.com dyah ayu pamela)

 

Meski sudah melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN, Ahmad Mabruri mengakui, nama ketua umum dari masing-masing partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan tidak masuk radar yang bakal di usung PKS sebagai capres di Pemilu 2024.

Hal itu menimbulkan pertanyaan, terlebih Prabowo Subianto merupakan salah satu tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi di berbagai lembaga survei. Namun, Ahmad Mabruri enggan menjelaskam secara detail mengapa Prabowo dan Zulhas tak masuk capres radar PKS.

"Saya juga kurang tahu kenapa nama-nama ini jarang dibicarakan," imbuhnya.

Mabruri menegaskan, tidak tertutup kemungkinan PKS kembali berkoalisi dengan Gerindra. Meskipun, tokoh yang didukung adalah Sandiaga. Bukan Prabowo. Mabruri yakin, keputusan Gerindra mencapreskan Prabowo belum tentu final. Masih bisa berubah seiring dengan dinamika politik yang berkembang jelang Pemilu 2024.

"Dengan komposisi pemilih muda yang hampir 60 persen, saya pikir Sandi lebih menarik buat anak muda," tegas dia.

 

Sumber: Merdeka.com

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya