Buntut Dugaan Kekerasan di Vihara, Polisi Diminta Bertindak Tegas

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) mengecam insiden dugaan kekerasan dan perampasan aset di Vihara Tien En Tang, Green Garden, Jakarta Barat yang terjadi pada 22 September 2022 lalu.

Diketahui, peristiwa terkait melibatkan pihak yang mengaku ahli waris, dengan pengurus Yayasan Metta Karuna Maitreya selaku pengelola vihara.

“Tindakan yang menimpa umat Vihara Tien En Tang tidak dapat dibenarkan, polisi harus bergerak cepat terkait kasus ini," kata Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Hikmahbudhi, Wiryawan, dalam keterangan pers diterima, Sabtu (1/10/2022).

Hikmahbudhi meminta, dalang dari peristiwa itu ditangkap dan mengambil tindakan. Apalagi, kejadian tersebut sudah berlangsung beberapa waktu lalu. 

"Pelaku harus segera diamankan serta aktor intelektual penyebab terjadinya pemukulan juga harus ditangkap. Mengingat kasus ini sudah hampir dua minggu," ujar Wiryawan.

Hikmahbudhi menilai, persoalan ini juga mencoreng kebebasan beragama. Sebab, menurut informasi yang diterima, terdapat jemaat yang diusir dari vihara saat tengah melaksanakan ibadah. 

"Umat kita sedang beribadah kemudian diusir secara paksa kemudian mendapat tindakan kekerasan," kesal Wiryawan. 

 Hikmahbudhi mendesak, Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) untuk menangkap pelaku kekerasan.

"Kami mendesak jajaran Polres Metro Jakarta Barat untuk segera menangkap pelaku pemukulan. Mengenai proses sengketa vihara dengan ahli waris kami serahkan ke pengadilan nanti yang akan membuktikan," dia menandasi.