Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca cerah berawan menyelimuti DKI Jakarta, Kamis pagi, 6 Oktober 2022. Sementara, hujan diperkirakan turun siang hari dan diprediksi disertai petir di sejumlah titik.
Ada pun potensi tersebut terjadi pada siang hingga malam hari untuk daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir di wilayah Jakbar, Jaksel dan Jaktim pada siang hingga menjelang malam hari," jelas BMKG diperingatan dini cuaca, Kamis.
Advertisement
Baca Juga
BMKG juga memperingatkan hujan disusul petir dan angin kencang terjadi di tiga kota penyangga Jakarta, pada siang hingga Kamis malam.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu antara siang hingga malam hari di wilayah Kab. dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab. dan Kota Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. dan Kota Bekasi," kata BMKG.
Sementara, cuaca pagi untuk ketiga kota, yiaitu Depok, Bogor, Bekasi serta Tangerang diperkirakan cerah berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Jakarta Pusat | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Selatan | Cerah Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Jakarta Timur | Cerah Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Jakarta Utara | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kepulauan Seribu | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Bekasi | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Petir |
Depok | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Bogor | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Tangerang | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi 2-8 Oktober 2022
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada 2-8 Oktober 2022. BMKG pun mengimbau warga untuk waspada.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, ada indikasi terdapat dinamika atmosfer yang signifikan. Dinamika ini dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.
"Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektivitas," ujar Guswanto, seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Sabtu (1/10/2022).
Belum lagi, lanjut dia, aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
"Berdasarkan kondisi itu, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 2-8 Oktober 2022," kata dia.
Menurut dia, kondisi cuaca yang demikian berpeluang terjadi di bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Advertisement
Upaya Tekan Dampak
Guswanto mengatakan, selama 1 sampai 3 Oktober 2022 wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, dan Jawa Barat statusnya siaga menghadapi dampak hujan lebat.
Dia mengemukakan pentingnya pengecekan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, penataan lingkungan, pengelolaan sampah, pencegahan penebangan pohon di daerah lereng, dan penghijauan dalam upaya meminimalkan dampak peningkatan curah hujan.
Selain itu, menurut dia, instansi terkait perlu melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh saat tertiup angin kencang, serta menggencarkan sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, dan gelombang tinggi.