Puan: P20 Selesai, Hasilkan 4 Kebijakan Prioritas

Indonesia tekah selesai menggelar The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) atau pertemuan parlemen anggota G20 pada 5-7 Oktober 2022.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Okt 2022, 15:09 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 15:09 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan isu kesetaraan gender dalam salah satu sesi diskusi di 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang diselenggarakan di Gedung DPR pada Jumat (7/10/2022). (Dok: DPR RI-P20)
Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan isu kesetaraan gender dalam salah satu sesi diskusi di 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang diselenggarakan di Gedung DPR pada Jumat (7/10/2022). (Dok: DPR RI-P20)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tekah selesai menggelar The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) atau pertemuan parlemen anggota G20 pada 5-7 Oktober 2022. P20 menjadi momentum penting bagi pelaksanaan KTT G20 karena diharapkan mampu memberikan langkah konkret untuk membahas berbagai isu strategis.

P20 mendiskusikan tema besar “Stronger Parliaments for Sustainable Recovery” sebagai upaya memperkuat parlemen dalam perbaikan ekonomi yang dinilai kurang efektif selama adanya Pandemi Covid-19.

Tercatat, 19 parlemen telah terdaftar menghadiri acara P20, dan sejumlah wakil dari ketua parlemen tersebut ikut serta dalam forum tersebut.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan dirinya yakin akan jalinan kerja sama yang baik selama rangkaian P20 berlangsung yang di dalamnya dapat menguatkan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

"Kita semua mempunyai harapan ke depan pasca Pandemi COVID tidak ada satu negarapun yang ditinggal. Artinya semua negara saling membantu karena tidak mungkin satu negara bisa survive pasca pandemi dalam urusan ekonomi dan perdagangan jika hanya sendirian," jelas Puan dalam keterangannya, Jumat (7/10/2022).

4 Isu Prioritas

Dalam perhelatan P20 ini, DPR menghasilkan dan membahas 4 isu prioritas yang sudah dibahas, yakni percepatan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, isu-isu yang mengemuka dalam ketahanan pangan dan energi dan tantangan-tantangan ekonomi.

Selain itu, terdapat juga isu parlemen efektif, demokrasi yang dinamis dan perihal inklusi sosial, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

"Dari hasil diskusi, semua negara P20 dan tamu-tamu negara yang datang, berkomitmen bagaimana kita bisa bekerja bersama menciptakan perdamaian dunia, kemudian memberikan harapan baru bagi dunia internasional bahwa kita mau untuk bagaimana menciptakan dunia lebih damai dan dunia global penuh dengan kesejahteraan tanpa membedakan kaya dan miskin, laki dan perempuan," ungkap Puan .

Pertemuan P20 di Indonesia telah menyatukan parlemen anggota G20, negara undangan dan IPU (Inter Parliamentary Union) dalam sebuah pertemuan yang bernilai strategis untuk mendiskusikan isu global termasuk mencari solusi yang nyata selama Pandemi Covid-19 yang relevan.

"Saat ini semua masukan dan pendapat sudah kami catat yang nantinya ada kesimpulan yang akan disampaikan dalam Presidensi G20 yang akan datang. Kami bersepakat tidak ada joint statement tapi semua pendapat, komitmen dan masukan sudah kami catat," kata Puan.

Berpartisipasi

Lebih lanjut, Puan juga berharap DPR dapat berpartisipasi dalam mengimplementasikan semua program pemerintah yang akan melaksanakan perhelatan G20 pada November mendatang.

"Jadi memang bagaimana kemudian keikutsertaan DPR RI dalam program parliamentary summit ini saya harapkan kemudian kita bisa ikut membantu, berpartisipasi dalam implementasi semua program pemerintah yang nantinya akan melaksanakan G20 pada bulan November yang akan datang," tutup Puan.

Infografis Indonesia Terima Tongkat Estafet Presidensi G20. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indonesia Terima Tongkat Estafet Presidensi G20. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya