Paranormal Ikut Cari Siswi SMP Korban Hanyut di Curug Kembar Bogor

Pencarian siswi SMP yang terseret air bah di Curug Kembar, Puncak, Bogor, Jawa Barat, masih dilakukan hingga hari keempat, Sabtu 15 Oktober 2022.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 16 Okt 2022, 03:19 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2022, 03:19 WIB
Tim SAR cari korban terseret bah di Curug Kembar Puncak Bogor
Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap pelajar asal Kota Depok yang hilang terseret air bah di Curug Kembar, Megamendung atau Puncak Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Pencarian siswi SMP yang terseret air bah di Curug Kembar, Puncak, Bogor, Jawa Barat, masih dilakukan hingga hari keempat, Sabtu 15 Oktober 2022.

Pencarian korban bernama Andini (14) siswi SMP IT al Hikmah Kota Depok ini melibatkan Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI/Polri, dan Damkar Kabupaten Bogor dan aparatur kecamatan serta desa.

Bahkan seorang paranormal secara sukarela melakukan ritual di aliran Sungai Cimandala, untuk membantu mempermudah pencarian korban.

"Saya mengamati tiga kali. Ada di bawah batu tapi agak lancip. Di bawah batu ada leuwi (palung)," kata seorang paranormal yang enggan disebutkan namanya itu, Sabtu (15/10/2022).

"Mudah-mudahan korban segera ditemukan. Saya hanya membantu secara sukarela, kasihan juga kan keluarganya," tambahnya.

Selain upacara tersebut, warga setempat juga sudah melaksanakan ritual memotong ayam putih di titik nol atau Curug Kembar.

Kepala Desa Batu Layang, Iwan Setiawan mengatakan ritual ini diharapkan dapat memperlancar pencarian korban terseret air bah pada Rabu sore, 13 Oktober 2022.

"Ya warga sini tawasulan di sana (Curug Kembar). Ini bagian dari kearifan lokal. Yang penting niatnya baik, mereka mau membantu," kata dia.

4 Pelajar SMP Terseret Air Saat Susur Sungai

Diketahui, empat pelajar SMP al Hikmah Kota Depok hanyut terseret air bah usai mengikuti susur sungai di Curug Kembar yang digelar pihak sekolah tersebut pada 13 Oktober 2022 sekitar pukul 16.00 WIB.

Tiga di antaranya ditemukan tewas, dan hingga Sabtu sore satu korban belum ditemukan.

Kejadian berawal, 105 siswa bersama pendamping sekolah itu melakukan kegiatan susur sungai sebagai bagian dari kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS).

Mereka berangkat menyusuri Sungai Cimandala mulai dari pintu masuk utama kawasan Desa Wisata Batu Layang hingga Curug Kembar, sekitar pukul 14.00 WIB.

Beberapa saat setelah tiba di Curug Kembar, kondisi awan gelap dan hujan gerimis. Mereka pun akhirnya kembali ke lokasi menginap di D'Jungle Camp.

Selama perjalanan pulang, sepanjang kurang lebih 1 km, mereka harus menyusuri aliran sungai dengan medan yang sulit. Banyak bebatuan besar dan licin.

3 Pelajar Ditemukan Meninggal

Setelah tiba di titik dimana terdapat daratan, mereka pun harus menyeberangi sungai. Saat itu lah, empat siswa kemudian terseret arus deras yang datang secara tiba-tiba.

"Sebagian besar siswa sudah nyeberang, sisanya masih ada di belakang. Nah saat empat orang ini mau nyeberang sungai, tiba-tiba air deras dan menyeret mereka," ungkap Iwan.

Pihak pendamping siswa langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas setempat dan segera dilakukan penyelamatan.

"Saat petugas wisata dan warga datang ke lokasi, ada sejumlah siswa yang terjebak di aliran sungai," kata dia.

Tim SAR berhasil menemukan ketiga korban dalam kondisi meninggal dunia di lokasi berbeda. Ketiga korban itu yakni Tara Taskeen, Amira Hanna, dan Raka Alandra.

Sedangkan korban Andini hingga Sabtu sore belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan Minggu pagi 16 Oktober 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya