Intip Kosmologi Minahasa Karya Seniman Indonesia Natasha Tontey di Singapore Biennale 2022

Karya seni Natasha Tontey ditampilkan dalam instalasi multimedia berupa video pada Singapore Biennale 2022. Instalasi berfokus pada upacara ritual masyarakat Minahasa yang disebut Karai.

oleh Winda Nelfira diperbarui 16 Okt 2022, 20:59 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2022, 20:59 WIB
Kosmologi Minahasa Karya Seniman Indonesia Natasha Tontey
Pada Singapore Biennale 2022 ini, Natasha Tontey menampilkan karya seni bertajuk Garden Amidst The Flame; Lacuna For Compassion (2022). (Foto:Liputan6/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Natasha Tontey menjadi salah satu seniman asal Jakarta yang bekerja di Yogyakarta, Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam Singapore Biennale 2022.

Pada Singapore Biennale 2022 ini, Natasha Tontey menampilkan karya seni bertajuk Garden Amidst The Flame; Lacuna For Compassion (2022).

Suku Minahasa menjadi fokus utama Natasha Tontey pada karya seninya yang dipamerkan di Singapore Art Museum (SAM) Tanjong Pagar Distripark (TPD) ini.

Karya seni Natasha Tontey ditampilkan dalam instalasi multimedia berupa video. Instalasi berfokus pada upacara ritual masyarakat Minahasa yang disebut Karai.

Dalam ritual Karai, prajurit Minahasa mengenakan baju besi yang tidak dapat ditembus, sehingga membuat diri mereka kebal.

"Jadi ini adalah Natasha Tontey yang menceritakan tentang ritual Karai pada suku Minahasa, Indonesia. Dia (Natasha) berbasis di Yogyakarta," kata Co-Artistic Director Binna Choi, Tanjong Pagar Distripark, Sabtu 15 Oktober 2022.

Menurut Tanjong, Tontey mencoba menampilkan kembali Karai, yang sebagian besar dipahami sebagai ritual hiper-maskulin yang sebagian besar hanya diikuti laki-laki.

Daripada mengaitkan hal itu dengan agresi dan maskulinitas, Tontey mencoba mengkaitkan ritual Karai dengan kepedulian dan kerentanan.

Kepercayaan suku Minahasa terhadap cerita penciptaan itu juga dapat dilihat melalui mural yang ditampilkan.

Singapore Biennale 2022 Dibuka untuk Umum hingga 19 Maret 2022

Singapore Biennale 2022 (SB2022) resmi dibuka untuk publik hari ini, Minggu (16/10/2022). Adapun Singapore Biennale 2022 bakal dibuka untuk umum hingga 19 Maret 2023.

Bagi yang hendak berkunjung ke Singapore Biennale 2022 dapat membeli tiket terlebih dahulu. Informasi mengenai tiket dapat diperoleh pada website resmi Singapore Biennale www.singaporebiennale.org

Untuk warga Singapura tiket dibandrol seharga $15.00 Dolar Singapura atau setara dengan Rp162 ribu.

Sementara itu, bagi yang bukan warga negara Singapura atau tidak menetap di Singapura, akan dikenai biaya tiket $25.00 dolar Singapura atau senilai Rp 270 ribu.

Namun, tiket masuk Singapore Biennale 2022 gratis untuk anak-anak berusia 6 tahun ke bawah, penyandang disabilitas siswa dan guru yang tinggal di Singapura.

Kemudian, tersedia konsesi untuk pelajar asing, manula berusia 60 tahun ke atas, dan National Servicemen (NSF) penuh waktu.

Bagi pelajar asing dan manula bukan warga negara Singapura harga tiket konsesi dijual senilai $20.00 dolar Singapura atau sekitar Rp 216 ribu.

Negara Asal Peserta

Indonesia, Thailaind, Malaysia, dan Cambodia adalah empat negara-negara Asia Tenggara yang terpilih ikut serta pada Singapore Biennale 2022 ini.

Selebihnya, akan dijumpai karya seniman asal Iraq, Turki, Palestina, Jordan, Italia, Brazil, Korea Selatan, China, hingga Swedia bakal mejeng di Singapore Biennale 2022.

Total kurang lebih terdapat 100 karya seni yang dipamerkan di sejumlah venue berbeda. Venue Singapore Biennale 2022 antara lain terdapat di Tanjong Pagar Distripark (TPD).

Kemudian Singapore Art Museum (SAM) Hoardings di Bras Basah dan Queen Street, Sentosa Cove, St John's Island, Lazarus Island, Singapore Flyer, International Plaza, dan Yan Kit Playfield.

Sebelumnya, acara pembukaan atau opening ceremony Singapore Biennale 2022 telah dilangsungkan pada Sabtu 15 Oktober 2022 malam di Singapore Art Museum (SAM), Tanjong Pagar Distripark, Singapura.

Infografis Indonesia Kemungkinan Lepas Status Pandemi Covid-19 Awal 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indonesia Kemungkinan Lepas Status Pandemi Covid-19 Awal 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya