Soal Banjir Jakarta, Heru Budi Singgung NCICD hingga Pengerukan Waduk

Heru menjelaskan bahwa penyebab banjir Jakarta ada tiga hal yakni rob, hujan deras, air kiriman dari Bogor.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Okt 2022, 14:59 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 14:59 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/10/2022).
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/10/2022). (Liputan6.com/ Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Hari pertama menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono langsung dipadati berbagai agenda dari rapat paripurna hingga pembahasan banjir bersama Kementerian PUPR.

“Kemarin saya sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pak Sekda untuk segera menghadap Pak Menteri. Pertama disinergikan kedua apa yang dilakukan pemerintah daerah tentunya bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam secepatnya penanggulangan banjir, mengurangi,” kata Heru di Balai Kota Jakarta, Senin (17/10/2022).

Heru menjelaskan bahwa penyebab banjir Jakarta ada tiga hal yakni rob, hujan deras, air kiriman dari Bogor. Ia menyebut perlu adanya tanggul raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

“Terkait rob, maka kita harus antisipasi adalah dengan membangun waduk di sekitar Jakbar, Jakut. Berikutnya membuat, kalau bisa dengan pusat NCICD tanggul raksasa, dan mungkin beberapa lokasi tertentu di Jakut, cilincing, sebagian jakbar, itu tanggulnya harus diperbaiki, sambung,” kata dia.

Selain itu, Heru menyatakan akan melakukan pengerukan waduk atau revitalisasi saluran-saluran ada dan pengurasan. “Revitalisasi saluran-saluran ada dan pengurasan. Dalam waktu jangka dekat, penguatan rumah pompa, menaruh rumah pompa di tempat strategis, di tempat kemacetan akibat banjir,” kata dia.

Sementara itu menanggulangi banjir kiriman, ia akan membahas dengan PUPR. “Kalau disebabkan kiriman, maka dari itu kami, saya akan segera ke pak menteri PUPR untuk bisa bersinegergi, contoh, waduk ciawi, sukamahi, sodetan,” ucap dia.

Terkait program sumur resapan Anies, menurutnya sumur bisa tetap diterapkan di beberapa tempat. “Semua program itu bagus, tentu sumur resapan bisa dimanfaatkan untuk daerah yang memang cekung, kalinya di atas, daerah di bawah. itu nanti kita lihat,” pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bicara TGUPP

Tampak mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Heru Budi saling berpelukan, usai acara pelantikan dan serah terima jabatan.
Tampak mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Heru Budi saling berpelukan, usai acara pelantikan dan serah terima jabatan. (Foto: Lizsa Egeham/Liputan6.com).

Di sisi lain, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono angkat bicara soal Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang sebelumnya ada di era Anies.

Heru menilai TGUPP selama ini sudah berkerja baik membantu gubernur. “TGUPP semua bagus,” kata Heru kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (17/10/2022).

Meski demikian, Heru menyatakan tidak akan membentuk TGUPP melainkan memaksimalkan ASN di dinas terkait. “Terkait saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada,” kata dia.

Meski demikian, Heru menyebut akan ada tim ahli dan tenaga ahli untuk membantu menjalankan tugas. “Mungkin diperkuat di asisten, ada tim ahli, ada tenaga ahli, kira-kira itu, nanti kita bahas,” pungkasnya.

Infografis Jurus Gubernur Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jurus Gubernur Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya