Survei Litbang Kompas: Pemilih NasDem Lebih Banyak Dukung Ganjar Ketimbang Anies

Johan menilai, faktor Partai NasDem dan Anies Baswedan memang belum menunjukkan relasi yang cukup kuat antar-keduanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2022, 16:30 WIB
Senyum Anies Baswedan Saat Resmi Diusung Partai Nasdem Jadi Capres di Pilpres 2024
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpelukan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Litbang Kompas menyatakan pemilih Partai NasDem lebih banyak memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ketimbang Anies Baswedan.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, pada Oktober 2022, pemilih Partai NasDem yang memutuskan mendukung Ganjar sebanyak 26,9 persen, mendukung Prabowo sebanyak 17,3 persen. Sementara, yang mendukung Anies Baswedan sebanyak 15,4 persen. 

Peneliti Litbang Kompas Johan Wahyu mengatakan, dari hasil survei tersebut dapat dilihat bahwa pada periode Oktober 2022 ini, faktor Partai NasDem dan Anies Baswedan memang belum menunjukkan relasi yang cukup kuat antar-keduanya.

"Setidaknya, hal ini bisa kita lihat dalam konfigurasi pilihan capres dari responden pemilih NasDem serta bagaimana distribusi pemilih Anies Baswedan terhadap latar belakang parpol pilihannya," kata Johan Wahyu dilansir dari Kompas.id, Selasa (25/10/2022)).

Menurut dia, pemilih Anies Baswedan justru datang paling banyak dari Partai Demokrat sebesar 19,8 persen. Namun, angka ini pun sebenarnya menurun dari Juni lalu yang mencapai 22,2 persen.

Sementara, pemilih dengan latar belakang partai politik yang banyak mendukung Anies berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 20,7 persen.

Kemudian Partai Gerindra 13,1 persen dan PDI Perjuangan dengan 6,6 persen.

Survei Kompas ini dilakukan dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.

Survei ini mewawancara secara langsung 1.200 responden pada 24 September-7 Oktober 2022. Lewat metode ini, tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.

Efek Ekor Jas NasDem Jadikan Anies Capres

Susi Pudjiastusi dan Anies Baswedan Lomba 17 Agustusan
Masih ada satu catatan menarik dari perayaan HUT RI ke-77 pekan lalu. Sejumlah politikus hingga tokoh publik ikut lomba dari balap karung, makan kerupuk hingga tarik tambang. Mereka yakni Susi Pudjiastuti, Anies Baswedan, Erick Thohir, Ridwan Kamil, serta Ganjar Pranowo. Lomba ini digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta. Wah, hadiahnya apa ya? (Foto: Dok. Instagram @aniesbaswedan)

Wasekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menyatakan, efek ekor jas sudah dirasakan pihaknya pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden partainya. Taslim menyebut, kini, ada sekitar 1.000 orang mendaftar untuk mendapatkan kartu tanda anggota (KTA) NasDem setiap harinya.

"Kenaikan KTA 600-1000 per hari, dan hari ini kenaikan (pendaftar) di atas 1.000,” kata Taslim pada acara Obrolan Balkon Liputan6.com, Selasa (11/10/2022).

Taslim menegaskan NasDem memang selalu melakukan deklarasi calon yang akan didukungnya lebih awal. Hal itu, kata dia, bukan kali pertama dilakukan NasDem. Dia mencontohkan nama Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat di mana NasDem juga pihak pertama yang mendukung.

“Kita memang selalu yang paling awal, nah kalau soal KPK itu dan Pak Anies kita enggak ada kaitan dengan itu,” kata dia.

Taslim menegaskan Anies pasti akan menjadi capres mengingat koalisi antara NasDem, Demokrat, PKS menurutnya tinggal menunggu waktu saja. Sebab, ketiga parpol sudah sepakat hampir 90 persen.

“Koalisi itu hampir rampung, 85-90 persen tinggal tunggu waktu. Kita optimis, karena dengan PKS Demokrat itu hati yang sudah bertemu, maka tidak akan mudah berpindah ke lain hati,” kata dia.

Selain itu, NasDem menyebut deklrasi Anies oleh pihaknya juga sudah diketahui dan disetujui Demokrat dan PKS. “Senin kita deklarasi, Minggunya kita undang, nah PKS datang, Demokrat datang. Tapi mereka tak bisa bersama kami (deklarasi Anies) karena mereka punya mekanisme sendiri,” pungkasnya.

Infografis Pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh Saat Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh Saat Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya