Ini Strategi Pemkab Tangerang Atasi Masalah Kemiskinan dan Sampah di Kecamatan Mauk

Ada 5 program untuk mengentaskan permasalahan di Kecamatan Mauk.

oleh Fachri pada 30 Okt 2022, 08:00 WIB
Diperbarui 30 Okt 2022, 07:57 WIB
Bupati Tangerang.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mempresentasikan kondisi Kecamatan Mauk di hadapan para delegasi PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) 2022. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Tangerang Salah satu kawasan tertinggal di Kabupaten Tangerang, Mauk, mendapat sorotan dari Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Ia mempresentasikan kondisi kawasan tersebut di hadapan para delegasi PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) 2022.

Menurutnya Kecamatan Mauk merupakan kawasan dengan tingkat masyarakat miskin yang tinggi dan sampah padat dengan jumlah yang besar. Selain itu, kawasan ini juga mengalami abrasi pantai sepanjang 1 kilometer serta banjir rob.

“Hari ini saya ingin memberitahukan soal kecamatan mauk, ini berada di utara tengah Kabupaten Tangerang. Ini adalah daerah yang tertinggal, jauh dari metropolitan. Sejak 10 tahun lalu kita mencoba membangun Mauk,” ungkapnya di Kantor Kecamatan Mauk, Jumat (28/10/2022).

Berbagai program dijalankan oleh Pemkab Tangerang untuk mengatasi permasalahan di Kecamatan Mauk, khususnya daerah Ketapang. Mulai dari Gebrak Pakumis Plus (Gerakan Bersama Rakyat, Atasi Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin) yang menangani permasalahan kawasan permukiman kumuh seperti rumah tidak layak huni, prasarana sarana dan utilitas yang buruk.

Lalu, Gerbang Mapan (Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai) yang mempercepat pertumbuhan infrastruktur masyarakat pantai. Ketiga adalah Tangerang Mantap (Tangerang Mandiri, Tahan Pangan) yang mengembangkan kawasan agropolitan dengan fokus pembangunan sentra hortikultura.

Kemudian, Kembangku (Pengembangan Koperasi dan UMKM), yakni pengembangan ekonomi mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Terakhir adalah Proaktif (Program Aksi Kreatif dan Inovatif), di mana setiap kecamatan dan desa didorong untuk memiliki produk unggulan yang merupakan ciri dan potensi lokal.

“Cerita ini merupakan Inisiatif Tangerang yang mengajak masyarakat dan komunitas untuk meningkatkan pendapatan dengan membuat pekerjaan dan membangun fasilitas kesehatan untuk pelayanan yang baik,” tutup Vice President PNLG tersebut.

 

(*)

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya