Liputan6.com, Jakarta Kader muda PDI Perjuangan (PDIP) Bane Raja Manalu, menyampaikan bahwa kader baru harus lebih gencar menyampaikan program dan komitmen partainya dalam menjaga persatuan, merawat keberagaman, dan memajukan Indonesia.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Kursus Politik Pembekalan Kader Baru di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (30/10/2022). Para kader baru PDIP itu di antaranya adalah Purnawirawan TNI/Polri, dan mantan atlet.
Advertisement
Baca Juga
“Banyak yang menghakimi PDI Perjuangan hanya bersumber dari informasi katanya atau konon. Maka penting bagi kita menceritakan kepada masyarakat mengenai apa dan siapa PDI Perjuangan, dan mengapa penting mendukung PDI Perjuangan,” kata Bane.
Dia menuturkan beberapa poin mengenai PDIP yang penting untuk diketahui publik yang lebih luas.
Di antaranya yaitu mengenai PDIP yang sangat disiplin dalam organisasi dan kaderisasi, salah satunya dengan mendirikan Sekolah Partai untuk menggembleng para kadernya menjadi pemimpin yang kompeten dan teguh dalam menjaga nasionalisme serta visi kerakyatan.
Bane juga menyampaikan pentingnya mendulang dukungan dari pemilih muda pada Pemilu 2024. Karena diprediksi suaranya cukup banyak.
“Besarnya jumlah pemilih muda ini sangat sayang kalau didiamkan. Maka kenali karakternya dan harus dimenangkan,” ujar Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM tersebut.
Unggul di Tiap Segmen Demografi
Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya, soal dukungan pada partai-partai politik menjelang Pemilu 2024. Hasilnya, PDIP keluar menjadi partai yang mendapat dukungan terunggul dalam semua lini.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menjelaskan PDIP meraih raihan suara responden tertinggi dalam berbagai segi segmen demografi.
"Dengan perbandingan responden 50 persen per 50 persen antara pria dan wanita, massa pemilih PDIP nyaris imbang dengan 25 persen pemilih pria dan 23 persen wanita. Sedangkan di posisi kedua ada Gerindra dengan 17 persen untuk pria dan 10 persen untuk wanita. Selanjutnya ketiga, Golkar 8 persen untuk pria dan 9 persen untuk wanita," kata Deni dalam keterangan pers diterima, Minggu (30/10/2022).
Tidak berhenti sampai di situ, lanjut Deni, PDIP juga unggul dalam raihan demografi segmen tempat tingal yakni pemilih tinggal di kota dan di desa. Total perbandingan responden adalah 50.1 persen responden tinggal di desa dan 49.9 persen responden tinggal di kota.
Hasilnya, PDIP meraih 22 persen suara responden yang tinggal di desa dan 26 persen suara responden yang tinggal di kota. Raihan ini disusul oleh Gerindra yakni 13 persen untuk desa dan 14 persen untuk kota.
"Jumlah dengan selisih agak berbeda ada di Golkar dan PKB, dengan jumlah pemilih lebih banyak di desa, yakni sama-sama 4 persen untuk pemilih kota dan 13 persen untuk pemilih desa bagi Golkar dan 10% untuk pemilih desa bagi PKB," urai Deni.
Advertisement
Kategori Usia
Terakhir, kategori usia menjadi segmen terakhir untuk bab Demografi. Deni menyatakan terjadi variasi dukungan yang tidak semua didominasi PDIP. Sebab, untuk responden berusia di bawah 25 tahun atau yang tergolong kelompok milenial.
Mereka cenderung memilih Gerindra dengan total suara responden 18% ketimbang PDIP yang hanya meraih 16% dan Golkar yang meraih suara responden 9% atau pun partai lainnya yang berada di Parlemen dengan nilai yang lebih kecil.
Kendati begitu, PDIP tetap merajai kelompok usia pemilih dari mulai 26 tahun hingga 55 tahun ke atas. Diketahui, pada rentang 26-40 tahun sebanyak 26% suara responden diberikan kepada PDIP. Gerindra dan Golkar masing-masing hanya mendapatkan 13% dan 6%.