Kadishub DKI Sebut Jam Masuk Sekolah di Jakarta Tak Perlu Diubah

Namun, ia tidak memberikan detail alasan tidak perlu ada perubahan untuk jam masuk sekolah.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2022, 03:50 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 03:50 WIB
FOTO: Pengoperasian Kembali Bus Sekolah DKI Jakarta untuk Antar Jemput Siswa saat PTM
Pelajar naik bus sekolah usai pembelajaran tatap muka (PTM) di SMK Negeri 15, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2021). Dishub DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Angkutan Sekolah membantu sarana transportasi gratis bagi peserta didik yang mengikuti PTM. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyebut jam masuk sekolah tidak perlu diubah untuk menjawab tantangan kebijakan pengaturan jam kerja dalam rangka memperbaiki kinerja lalu lintas di Jakarta.

"Jam masuk sekolah untuk peserta didik tidak perlu dilakukan perubahan," kata Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo saat memberikan sambutan pada diskusi terkait pengaturan jam kerja di Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Namun, ia tidak memberikan detail alasan tidak perlu ada perubahan untuk jam masuk sekolah.

Syafrin menjelaskan usulan tidak perlu ada perubahan jam masuk sekolah merupakan salah satu kesimpulan yang diambil pada diskusi sebelumnya yang saat ini terus didalami.

Ia menjelaskan berdasarkan data Polda Metro Jaya, dalam kurun waktu pukul 09.00-15.00, volume lalu lintas menurun di sejumlah jaringan jalan di Jakarta.  Sedangkan jam sibuk pagi terjadi pada pukul 06.00-10.00 WIB dan sore pada pukul 16.00-21.00 WIB.

"Oleh sebab itu ada usulan dilakukan pengaturan agar mobilitas warga di-split (dipecah)," katanya.

Sementara itu, dalam diskusi kedua tersebut dihadiri sejumlah instansi di antaranya pelaku bisnis dan swasta termasuk dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Apindo DKI Jakarta Nurjaman dalam pemaparannya mendukung tidak ada perubahan jam masuk sekolah.

Namun, ia menekankan usulan agar jam sekolah yang berubah adalah jam masuk sekolah untuk pelajar SMA/SMK.

"Di sektor pendidikan, jam tidak berubah mungkin untuk tingkat TK, SD dan SMP," ucapnya yang dikutip dari Antara.

 

Sumber Kemacetan

Selain itu, dalam pemaparannya, sumber kemacetan diperkirakan sebanyak 40 persen karena infrastruktur jalan yang menyempit, kemudian 25 persen akibat kecelakaan lalu lintas dan 15 persen akibat cuaca buruk.

Sedangkan di zona tempat kerja berkontribusi terhadap kemacetan sebanyak 10 persen.

Infografis Journal
Infografis Adu Nasib Pekerja Kota Penyangga Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya