Suharso Mengaku Tak Ikut Forum Buatan Eks Petinggi PPP untuk Dukung Anies Baswedan

Suharso enggan berkomentar banyak soal forum tersebut. Dia menekankan sudah tak terlibat dalam urusan politik di PPP.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Nov 2022, 06:52 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2022, 06:52 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa.
Mantan Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa Suharso Monoarfa.

 

Liputan6.com, Jakarta- Mantan Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengatakan dirinya tak ikut bergabung Forum Ka'bah Membangun (FKM). Adapun forum ini didirikan mantan petinggi PPP dengan tujuan untuk mendukung Anies Baswedan.

"Enggak (ikut forum ka'bah membangun)," kata Suharso kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 1 Oktober 2022.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu enggan berkomentar banyak soal forum tersebut. Dia menekankan sudah tak terlibat dalam urusan politik di PPP.

"Saya sudah enggak ikut-ikut kayak gitu," ujar Suharso.

Sebelumnya, Ketua Umum Forum Kabah Membangun (FKM), Habil Marati mendesak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang.

Alasannya, kata Habil, suara PPP semakin merosot dari orde baru (orba) sampai zaman Presiden Joko Widodo (Jokowi). Suara PPP dianggap semakin sulit diterima oleh konstituen.

Dari PPP semasa akhir-akhir Orde Baru, yaitu Pemilu 1997, perolehan suara mencapai 89 kursi, saat ini setelah lima kali mengikuti Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019. Berujung pada 19 kursi atau setara dengan 4,52 persen di Pemilu 2019.

"Oleh karena itu, FKM yang digagas oleh mantan-mantan anggota DPR dari PPP gelisah bahwa kita pelajari gerakan dari LSI nya itu turun ke angka 4,52 persen. Ini apa yang terjadi?” kata Habil saat ditemui wartawan di acara jumpa pers di Jakarta Timur, Jumat (21/10).

 

Berpotensi Tidak Lolos ke Parlemen

Karena, lanjut Habil, apabila tidak ada perubahan yang dilakukan PPP maka bisa saja pada Pemilu 2024 tidak lolos parlemen threshold.

"Oleh karena itu PPP FKM dalam rangka untuk memback up supaya lolos, bagi kami kader PPP ini adalah mandatori untuk menyelamatkan PPP supaya lolos parlemen threshold," ucapnya.

"Kondisi ini PPP tidak ada pilihan lain kecuali mendukung Anies Baswedan untuk menaikkan elektabilitas," tambah dia.

Dia meminta PPP agar mendukung Anies, dengan cara mengutus perwakilan dari Forum Kabah Membangun untuk bertemu dengan Plt Ketua Umum PPP Mardiono untuk menyarankan agar segera mendukung Anies.

"Saya sudah mengutus anggota FKM maupun Sekjen untuk ketemu Mardiono untuk duduk bersama bagaimana menyelamatkan PPP agar lolos parlemen threshold tapi ada syaratnya," tutur Habil.

Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya