Jokowi: Deklarasi Bali Disepakati Lewat Konsensus, Ada Perwakilan Rusia Hadir di KTT G20

Jokowi mengungkap pembahasan deklarasi ini berlangsung sangat alot, namun berhasil dicapai melalui konsensus.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Nov 2022, 19:53 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 19:53 WIB
Presiden RI Joko Widodo menutup KTT G20 di Bali pada Rabu (16/11). Hal ini ungkapkan oleh Jokowi di hadapan kepala negara anggota G20 dan tamu undangan (Sekretariat Presiden)
Presiden RI Joko Widodo menutup KTT G20 di Bali pada Rabu (16/11). Hal ini ungkapkan oleh Jokowi di hadapan kepala negara anggota G20 dan tamu undangan (Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Presidensi G20 Indonesia berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin G20 atau 'G20 Bali Leaders Declaration'. Jokowi mengungkap pembahasan deklarasi ini berlangsung sangat alot, namun berhasil dicapai melalui konsensus.

"Sampai tengah malam kita berbicara mengenai ini dan akhirnya deklarasi Bali dicapai melalui konsensus," jelas Jokowi dalam konferensi pers usai menutup KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).

Dia menyampaikan bahwa pembahasan berlangsung alot karena ada satu pasal yang sangat diperdebatkan yakni, mengenai penyikapan perang Rusia-Ukraina. Para pemimpin negara G20 sepakat bahwa perang berdampak terhadap ekonomi dunia.

"Jadi paragraf yang sangat diperdebatkan itu memang hanya satu paragraph yaitu penyikapan terhadap perang di Ukraina," kata dia.

"Kami menyepakati bahwa perang berdampak negative pada ekonomi global. Kemudian pemulihan ekonomi global juga tidak akan tercapai tanpa perdamaian," sambung Jokowi.

Oleh sebab itu, pemimpin G20 sepakat membentuk pandemic fund yang hingga kini sudah terkumpul USD 1,5 miliar. Selain itu, disepakati kerja sama konkret di bidang energi dan transformasi digital.

"Dan ada perwakilan Rusia yang hadir di KTT (G20) saat itu. Meskipun alot, tetapi telah disahkan," ujar Jokowi.

Sebagai informasi, KTT G20 di Bali berlangsung 15-16 November 2022. Adapun para pemimpin negara yang hadir di KTT G20 antara lain, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long, PM Belanda Mark Rutte, Presiden Rwanda Paul Kagame, Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen, Presiden European Council Charles Michael.

 

Selanjutnya

Kemudian, PM Inggris Rishi Sunak, PM Kanada Justin Trudeau, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, PM Australia Anthony Albanese. Ada pula Sekjen PBB Antonio Guterrez, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Selanjutnya, Presiden Korea Selatan Yoon Seuk Yeol, Presiden Argentina Alberto Fernadez, Menlu Rusia Sergey Lavrov, PM India Narendra Modi, Presiden Uni Emirate Arab Muhammad bin Zayed Al Nahyan.Lalu, PM Italia Giorgia Meloni,

Selain itu, Menlu Brasil Carlos Alberto Franca, dan Utusan Khusus Perdana Menteri Fiji Ratu Inoke Kubuabola, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden China Xi Jinping, hingga Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Sementara itu, pemimpin lembaga internasional yang hadir yakni, Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Direktur Jenderal ILO Gilbert F. Houngbo, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, hingga Muhammad Sulaiman Al Jasser selaku Presiden Islamic Development Bank (ISBD).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya