Cegah Kejahatan Jalanan, Polda Metro Jaya Luncurkan Aplikasi 'Ada Polisi'

Polda Metro Jaya resmi meluncurkan sebuah aplikasi bernama Ada Polisi untuk mencegah terjadinya kejahatan jalanan yang semakin bervariasi.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Nov 2022, 04:20 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2022, 04:20 WIB
Polda Metro Jaya resmi meluncurkan sebuah aplikasi bernama Ada Polisi untuk mencegah terjadinya kejahatan jalanan yang semakin bervariasi.
Polda Metro Jaya resmi meluncurkan sebuah aplikasi bernama Ada Polisi untuk mencegah terjadinya kejahatan jalanan yang semakin bervariasi. (Dok. Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya resmi meluncurkan sebuah aplikasi bernama Ada Polisi untuk mencegah terjadinya kejahatan jalanan yang semakin bervariasi.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menerangkan, Aplikasi Ada Polisi merupakan inovasi dari Polda Metro Jaya sebagai bentuk transformasi polisi ke arah modern.

"Program Ada Polisi adalah inovasi Polda Metro Jaya untuk menerapkan kepolisian modern yang berorientasi pada pencegahan. Khususnya kejahatan jalanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya dengan teknologi digital disertai dengan aksi nyata di lapangan dengan metode menyambangi warga satu per satu," kata dia dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).

Fadil menerangkan, Aplikasi Ada Polisi sebagai bentuk nyata keseriusan untuk mendukung, memperkuat, dan terus mengedepankan fungsi Binmas, Bhabinkantibmas sebagai ujung tombak.

Fadil menyampaikan, kejahatan jalanan tidak pernah hilang, bahkan justru semakin variatif. Dia pun menilai perlunya mengedepakan pendekatan pencegahan.

Lebih lanjut, kata Fadil, kelebihan pendekatan pencegahan yakni mampu menganalisa akar permasalahan, berorientasi pada kerjasama dengan stakeholder serta melakukan pre-emptive strike.

"Karena meskipun kita hidup di era digital, tidak semua masalah dapat diselesaikan “hanya” dengan digitalisasi. Digital bukan jalan pintas, namun sarana untuk mempermudah kita mencapai sebuah tujuan tanpa melupakan interaksi. Untuk itu dibutuhkan tailor made solution dan problem oriented policing, mengingat Jakarta is a Big Kampung," ujar dia.

Ketua Pokja Aplikasi Ada Polisi, AKBP Iver Mannosoh menerangkan, pihaknya membangun sistem big data dari tindakan kriminal yang sudah terjadi, maupun yang berpotensi terjadi.

Dengan demikian, dapat mengidentifikasi akar masalah, menganalisa karakteristik dan pola kejahatan, baik tempat, waktu, sarana, alat kekerasan termasuk penggunaan narkoba dan minuman keras oleh pelaku.

"Semua akan menjadi informasi penting bagi Polri maupun stakeholder terkait, dalam menciptakan ekosistem yang membuat kejahatan jalanan sulit terjadi," ujar dia.

Soal Program Ada Polisi

Melalui Program Ada Polisi, Polda Metro Jaya siap menghadirkan sosok Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, untuk bergerak bersama elemen tiga pilar, menciptakan Jakarta yang aman, nyaman, dan sejuk.

"Dan ini semua ada Karena cinta," ujar dia.

Iver menerangkan, pihaknya menyadari bahwa penegakan hukum hanyalah salah satu opsi dari banyak pendekatan.

Menurut dia, mungkin lebih sesuai dengan masalah-masalah kompleks yang menjadi penyebab terjadinya tindakan kriminal.

"Untuk itu, dengan program Ada Polisi, kami dapat menjalankan multi-layered approach untuk menentukan tindak lanjut dari setiap masalah," ujar dia. Peluncuran ini juga ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama stakeholders di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya dalam Penguatan Kolaborasi Untuk Pencegahan Kejahatan Jalanan.

Infografis Kejahatan Meningkat saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kejahatan Meningkat saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya