Tutup Mukhtamar Muhammadiyah, Wapres Ma'ruf Dorong Pemerataan Pendidikan

Ma'ruf turut berpesan agar Muktamar Muhammadiyah yang telah diselenggarakan tersebut dapat menjadi wujud nyata kontribusi organisasi pembangunan Indonesia.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 21 Nov 2022, 01:23 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 01:23 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin resmi menutup acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin resmi menutup acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah. (Dok. Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membahas pentingnya pemerataan pendidikan dan pelatihan berkualitas demi mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, dalam rangka Indonesia memasuki usia emas 100 tahun yakni pada 2045. Dengan begitu, pembangunan negara pun dapat terus berjalan dengan maju.

"Pendidikan dan pelatihan berkualitas harus kita usahakan agar terwujud secara merata bagi semua rakyat Indonesia di seluruh pelosok tanah air, baik bagi laki-laki maupun perempuan," tutur Ma'ruf dalam sambutannya saat Penutupan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2022).

Ma'ruf menyampaikan, pendidikan merupakan pembelajaran yang dilakukan seumur hidup dan tidak hanya sebatas pada bangku sekolah. Masyarakat diimbau untuk tidak berhenti belajar, baik dari sisi bidang keilmuan maupun melalui pengalaman sehari-hari demi pembentukan kualitas hidup.

"Pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran seumur hidup, yang akan berkontribusi luar biasa dalam memperbaiki kualitas hidup individu, baik dalam kehidupan personal maupun profesionalnya, sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat," jelas dia.

Wapres Ma'ruf pun mengajak seluruh anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk terus berjuang bersama pemerintah, memastikan pendidikan yang berkualitas dapat dirasakan masyarakat secara merata serta menggerakkan masyarakat untuk memperkuat pembangunan nasional menuju Indonesia Maju.

"Saya mengajak Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk terus berjuang bersama Pemerintah. Muhammadiyah memiliki perangkat ekonomi dan sosial yang tersebar di seluruh negeri untuk menggerakkan pemberdayaan umat sehingga dapat menjadi kekuatan pembangunan bangsa," katanya.

Lebih lanjut, Ma'ruf turut berpesan agar Muktamar Muhammadiyah yang telah diselenggarakan tersebut dapat menjadi wujud nyata kontribusi organisasi pembangunan Indonesia.

"Muktamar Muhammadiyah tahun ini meneguhkan peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam memberi sumbangan bagi bangsa untuk mewujudkan kemajuan seperti yang diharapkan, melalui penyampaian dakwah bil qaul maupun bil hal, melalui tindakan nyata," Ma'ruf menandaskan.

Jaga Persatuan

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta jajaran Muhammadiyah dapat menjaga persatuan jelang ajang Pemilu 2024. Jangan sampai momen pesta demokrasi malah menimbulkan perpecahan.

"Sebaiknya saya harapkan Pemilu yang akan datang baik Pilpres, Pileg, itu tidak merusak hubungan persatuan kita," tutur Wapres Ma'ruf dalam acara Penutupan Mukhtamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2022).

Ma'ruf mengingatkan, jangan sampai perbedaan partai dan capres membelah keutuhan bangsa. Terlebih, Indonesia dikenal sebagai negara yang moderat dan menjunjung tinggi toleransi.

"Saya katakan meski kita berbeda capres, berbeda partai, maka saya katakan lakum partaiyukum walana partaiyuna. Lakum caresukum wa lana capresuna " jelas dia.

Salah satu tantangan terberat yang sedang dihadapi Indonesia, lanjut Ma'ruf, adalah krisis multidimensi akibat pandemi dan konflik internasional. Masyarakat berjuang untuk pulih, sebab sejatinya berbicara tentang kemajuan hanya dapat dilakukan apabila mampu pulih dari krisis yang menghadang.

Persatuan dan kesatuan menjadi modal utama bangsa Indinesia memenangkan pertarungan ini. Untuk itu, ma'ruf meminta semua pihak dapat merawat dan mengedepankan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah dalam interaksi sosial.

"Apalagi sama-sama Muhammadiyah (jangan terjadi perpecahan)," Ma'ruf menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya