Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) akan membantu penanganan awal para korban gempa di Kabupaten Cianjur, dengan pengidentifikasian pasien, pendataan kasus-kasus yang terjadi, alur dan mekanisme pendistribusian pasien.
"Kami telah berkoordinasi dengan Ketua PABOI Jawa Barat DR. Dr. Dicky Mulyadi, SpOT (K) untuk penanganan korban gempa Cianjur," kata Presiden PABOI, Prof DR Dr. Ismail HD, SpOT (K), dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga
Ia menyebut, dari hasil koordinasi PABOI mengirim Dr. Yogi Prabowo SpOT (K) sebagai koordinator Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) PABOI untuk terjun langsung ke daerah terdampak.
Advertisement
"Kami akan melakukan First Health Assessment dalam Bidang Ortopedi untuk penanganan awal korban bencana," ujar Prof. Ismail.
Menurutnya, upaya tersebut untuk menghindari terjadinya penumpukan pasien pada satu rumah sakit, sehingga tidak terjadi keterlambatan penanganan pasien korban bencana.
"PP (Pengurus Pusat) PABOI bekerja sama dengan PABOI Jawa Barat akan mulai mendata kebutuhan logistik, pendataan rumah sakit terdekat dan layak dijadikan tempat rujukan untuk melakukan tindakan operasi pada kasus ortopedi," terang Prof. Ismail.
"Kami juga menyiapkan dan mendata dokter bedah tulang untuk membantu melakukan pembedahan untuk korban bencana," tambahnya.
Prof. Ismail menuturkan, PP PABOI juga akan terus berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), BNPB, Kementerian Kesehatan, Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan instansi-instansi lain yang terkait di dalam pelayanan dan bantuan untuk korban bencana gempa Cianjur.
Gempa
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5.6 mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) sekira pukul 13.21 WIB.
Hingga saat ini sudah puluhan dokter Ortopedi hadir di beberapa rumah sakit sekitar Cianjur. Di antaranya di Rumah Sakit (RS) Sayang, RS Bayangkara dan RS Cimacan. Dan sudah ada 11 korban luka patah tulang yang dievakuasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Advertisement