Akui Elektabilitasnya Masih Rendah Hadapi Pilpres 2024, Cak Imin: PKB Harus Realistis

PKB tengah mempertimbangkan menggelar muktamar baru untuk mengubah keputusan yang menyatakan Cak Imin Capres 2024. Hal ini menyikapi kemungkinan Cak Imin hanya menjadi Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Nov 2022, 09:46 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 09:36 WIB
Prabowo dan Cak Imin Kompak Daftar Pemilu 2024 ke KPU
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (KPB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kompak melakukan konferensi pers bersama serta mendaftarkan partai politiknya sebagai calon peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). Pada hari kedelapan ini, Partai Gerindra dan PKB kompak bersama mendaftarkan sebagai calon peserta Pemilu 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan, pihaknya mempertimbangkan semua faktor dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, termasuk juga faktor elektabilitas dirinya yang masih rendah di berbagai survei.

Cak Imin menyatakan bahwa nanti saat deklarasi calon presiden (Capres), PKB tentu harus realistis terhadap semua faktor dalam Pilpres 2024. Termasuk realistis terhadap nama capres yang akan diusung.

“Ya semua faktor harus jadi pertimbangan. Maka ujung kesimpulannya nanti ya harus menyesuaikan, PKB ya harus realitis dan seterusnya,” kata Cak Imin di Gedung DPP PKB, Senin (21/11/2022).

Karena itu, Cak Imin juga membuka peluang menggelar muktamar baru untuk mengganti keputusan Muktamar PKB sebelumnya yang menyatakan dirinya menjadi Capres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Cak Imin terkait kemungkinan dirinya bukan menjadi capres, melainkan calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.

“Ya kalau nanti negosiasi terjadi perkembangan, baru saya bikin muktamar untuk mengubah,” kata Cak Imin.

Cak Imin menargetkan, akhir tahun ini Koalisi Gerindra-PKB bisa memutuskan nama capres yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang.

“Moga-moga sampai akhir tahun. Karena sampai detik ini sama-sama ingin jadi capres,” kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) ini.

Saat ini, kata Cak Imin, baik dirinya maupun Prabowo masih diskusi dan ngotot untuk menjadi capres. Oleh sebab itu, PKB masih berdiskusi dan menunggu momem tepat untuk mendeklarasikan nama capres koalisi.

“Kitita harus menentuka pilihan di momentum yang tepat dan diskusinya belum tuntas. Kita internal berdua belum sepakat untuk satu nama capres,” kata dia.

 

PKB Akan Keluar Koalisi Jika Prabowo Duet dengan Ganjar

Jokowi dan Prabowo Bagikan Takjil di Solo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut bagikan takjil bersama pasangan capres 'Jokowi-Amin' dan 'Prabowo-Sandi' di Plaza Manahan Solo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Selain itu, PKB menyatakan akan membentuk komposisi koalisi baru jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menanggapi wacana duet Prabowo-Ganjar. "Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo-Ganjar)," kata Cak Imin.

Menurut Cak Imin, PKB masih membuka pintu lebar untuk berkoalisi dengan partai manapun. Ini artinya, PKB tidak menutup peluang akan keluar dari koalisi yang tengah dibangun dengan Gerindra bila Prabowo berduet dengan Ganjar.

"Ya kita lihat nanti," ujar Cak Imin.

Infografis Tokoh-Tokoh Populer Dideklarasikan Jadi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tokoh-Tokoh Populer Dideklarasikan Jadi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya