Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau langsung lokasi terdampak gempa Cianjur. Menurut dia, menyiasati keterbatasan ruangan rumah sakit bagi para korban, maka tenda perawatan darurat bisa menjadi solusi alternatif sebagai tindakan medis yang responsif.
"Kalau untuk darurat, tendanya ditambah saja," kata Jokowi saat memberikan arahan di tenda darurat, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga
Mendengar arahan presiden, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ikut dalam rapat tersebut menyarankan untuk membuat rumah sakit darurat. Dia meyakini, hal itu bisa dilakukan oleh para personel TNI AD.
Advertisement
"Kita bikin rumah sakit darurat Pak, angkatan darat, di halaman pendopo," jelas pria karib disapa Kang Emil ini.
Ridwan Kamil menambahkan, rumah sakit darurat yang dibangun di ruang terbuka juga bisa menjadi solusi bagi para korban gempa yang masih trauma berada di dalam ruang bangunan permanen.
"Masih banyak yang khawatir dirawat di gedung," ungkap dia.
Sebagai informasi, dalam tinjauan Jokowi kali ini, selain Ridwan Kamil, hadir pula mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ada juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Pangdam III/Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Suntana, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.
Â
58.362 Orang Mengungsi Akibat Gempa Cianjur
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, 58.362 orang mengungsi akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 November 2022.
"Kemudian luka-luka yang kami peroleh sampai sore ini sebanyak 1.083 orang. Dan kemudian untuk yang mengungsi ada sejumlah 58.362 orang," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers daring, Selasa (22/11/2022).
Kendati demikian, Suharyanto menyebut hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan. Sehingga data bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai dengan temuan di lokasi kejadian.
Suharyanto mengatakan, 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur terdampak gempa. Di semua kecamatan pun telah berdiri tempat pengungsian bagi warga terdampak.
Adapun 12 kecamatan yang dimaksud antara lain Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Cugenag, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Sukaresmi.
Selanjutnya, ada Kecamatan Bojongpicung, Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Pacet, dan Kecamatan Gekbrong.
"Dari 12 kecamatan ini masing-masing kecamatan sudah berdiri tempat-tempat pengungsian. Bahkan mungkin jumlahnya bertambah," ucap Suharyanto.
Kendati sudah disiapkan tempat pengungsian terpusat di masing-masing kecamatan, masih ada warga yang mendirikan tenda-tenda seadanya di dekat rumah masing-masing.
"Kami usahakan bahwa yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya nih bisa masuk ke tempat-tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan pelayanan maupun logistiknya," kata dia.
Advertisement
268 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Cianjur
Kepala BNPB Suharyanto menyatakan, total sudah ditemukan 268 korban jiwa yang meninggal dunai akibat gempa Cianjur, Jawa Barat. Sementara itu, 122 yang baru teridentifikasi.
"Korban jiwa meninggal dunia sekarang ada 268. Dari 268 itu, yang sudah terindentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah," kata dia, dalam konferensi pers secara daring, Selasa (22/11/2022).
Surhayanto menyebut pihaknya masih terus melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban hilang. Sehingga, kata dia data korban akan senantiasa diperbarui secara berkala.
"Kemudian di samping tadi 268, masih ada korban hilang sejumlah 151," kata dia.
Tak hanya korban jiwa, BNPB juga merinci kerugian material akibat gempa Cianjur, di mana 22.198 rumah dinyatakan rusak.
"Rumah rusak berata dapat diinformasikan sejumlah 6.570 unit, kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 2.071 unit, rumah yang rusak ringan ada 12.641 unit," kata Surhayanto. Â