Seorang Ibu di Bogor Meninggal Saat Antre BLT BBM, Diduga Serangan Jantung

Sebelumnya sudah diperingatkan oleh anaknya untuk tidak memaksakan diri untuk antre BLT BBM di kantor desa. Ini mengingat kondisi tubuhnya sedang lemah karena sakit.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 01 Des 2022, 16:25 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 16:25 WIB
Antrean Warga Ciseeng Bogor untuk Dapatkan BLT
Antrean warga yang menunggu giliran mereka saat penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Kemensos di Kecamatan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/11/2022). Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapat BLT BBM sebesar Rp300ribu, Sembako Rp600 ribu dan bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) sebesar Rp600 ribu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat meninggal dunia saat antre bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) di Kantor Desa Sukaraksa, Kamis (1/12/2022) pagi. Diduga ibu tersebut terkena serangan jantung.

Nyawa Omi (47), warga Kampung Parakan 3 RT/02/07, Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg itu tak terselamatkan meski sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

"Betul meninggal saat antre menerima BLT BBM di kantor desa," kata Kapolsek Cigudeg Kompol Wagiman.

Sebelumnya, Omi datang ke lokasi pembagian BLT pada pagi hari. Kemudian dia sempat duduk sebentar, lalu tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri sekitar pukul 09.30 WIB.

Aparatur desa kemudian membawa korban ke Puskesmas Cigudeg untuk mendapat perawatan medis. Namun nahas, setiba di puskesmas nyawanya tidak tertolong.

"Sempat dibawa ke puskesmas, setelah dicek dokter ternyata sudah meninggal dunia," ujar Wagiman. 

 

p>**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Menderita Penyakit Komplikasi

Antrean Warga Ciseeng Bogor untuk Dapatkan BLT
Petugas memfoto warga penerima manfaat saat penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Kemensos di Kecamatan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/11/2022). Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapat BLT BBM sebesar Rp300ribu, Sembako Rp600 ribu dan bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) sebesar Rp600 ribu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Wagiman mengungkapkan, Omi sebelumnya sudah diperingatkan oleh anaknya bernama Khaerudin untuk tidak memaksakan diri pergi ke kantor desa. Ini mengingat kondisi tubuhnya sedang lemah karena sakit.

"Anaknya sudah bilang pencairan BLT BBM supaya diwakilkan saja, tapi tetap tidak mau," ucapnya.

Dari keterangan keluarga korban, lanjut Wagiman, Omi sudah lama menderita penyakit komplikasi. Di antaranya diabetes dan jantung.

"Beliau menderita komplikasi diabetes, jantung dan sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Cigudeg dr Arvid Suhada mengatakan korban sudah meninggal dunia saat dilakukan penanganan medis.

"Jadi pas datang dan dicek sudah meninggal dunia. Pupilnya sudah melebar. Mungkin karena serangan jantung," kata Arvid. 

Jokowi: BLT BBM Sudah Tersalurkan 99,7 Persen

Jokowi membagikan bansos BLT BBM di Maluku
Presiden Jokowi membagikan bansos BLT BBM di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. (Foto: Sekretariat Presiden)

Untuk diketahui, bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) yang sudah berhasil tersalurkan sebesar 99,7 persen. Saat ini, pemerintah tinggal menyisir daerah-daerah yang belum tersalurkan, salah satunya wilayah yang sulit diakses.

Hal ini diungkap Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai menyerahkan bantuan sosial (Bansos) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. 

"Sampai hari ini BLT BBM telah tersalurkan 99,7 persen. Jadi hampir selesai ini tinggal menyisir yang belum-belum," kata Jokowi, Selasa, 25 Oktober 2022.

Sementara itu, kata dia, bantuan subsidi upah (BSU) yang sudah tersalurkan sebesar 72 persen. Jokowi menyampaikan pemerintah akan terus mempercepat penyaluran bansos agar konsumsi masyarakat terjaga dan ekonomi nasional bisa tumbuh.

"Kita harapkan dengan bantuan ini konsumsi masyarakat bisa terjaga, daya beli terjaga. Sehingga, ini akan mempengaruhi growth pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun di negara kita," jelasnya.

Dia mengakui bahwa bantuan sosial belum tersalurkan ke beberapa daerah karena medan yang sulit. Namun, pemerintah akan berupaya menyalurkan bantuan tersebut.

"Ya ini yang sedikit-sedikit yang belum ini karena memang disisir, karena apa, medannya yang sulit," tutur Jokowi.

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya