Liputan6.com, Jakarta - Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut korban meninggal akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bertambah menjadi 329 orang. Dia menyebut, tim SAR pada hari ini berhasil menemukan satu korban jiwa.
"Yang meninggal dunia ditemukan satu orang di daerah Cicadas, Desa Cijedil. Sehingga jumlah yang meninggal dunia 329 orang," ujar dia dalam jumpa pers virtual, Kamis (1/12/2022).
Baca Juga
Sementara untuk korban yang masih dinyatakan hilang ada 11 orang. "Korban hilang yang masih dalam pencarian 11 jiwa," kata dia.
Advertisement
Herman menyebut, tim SAR hanya berhasil menemukan dan mengangkat satu jenazah hari ini lantaran cuaca dan gempa yang masih terus berlangsung di Kabupaten Cianjur.
Dia berharap, dalam dua hari ke depan seluruh korban gempa Cianjur yang hilang berhasil ditemukan.
"Tadi di Cicadas ditemukan pukul 14.10 WIB, karena hujan dan tadi ada gempa susulan dua kali sehingga tim Basarnas agak sedikit turun ke bawah dan mudah-mudahan besok ada waktu 2 hari dan mudah-mudahan bisa ditemukan dan semoga cuaca besok mendukung," kata dia.
Sementara terkait korban luka, dia menyebut hingga kini masih ada 595 orang. "Korban luka berat yang masih dirawat di RS Cianjur sebanyak 59 orang," kata Herman.
Â
Pencarian Korban Gempa Diperpanjang hinga Sabtu 3 Desember 202
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, proses pencarian korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, diperpanjang selama tiga hari ke depan atau hingga Sabtu 3 Desember 2022. Pencarian seharusnya berakhir pada hari ini, Rabu 30 November 2022.
"Kami Kabupaten Cianjur telah membuat usulan penambahan waktu tiga hari ke depan. Mohon doanya, mudah-mudahan dalam waktu tiga hari ini. Mohon doa agar cuaca baik dan Basarnas bisa menemukan warga yang hilang sebanyak 12 jiwa," kata Bupati Herman Suherman, saat konferensi pers, secara virtual, Rabu.
Dia menjelaskan, perpanjangan waktu proses pencarian korban gempa Cianjur karena masih ada 12 warga hilang yang belum ditemukan.
Tak hanya itu, dia mengungkapkan surat usulan perpanjangan proses pencarian korban gempa Cianjur telah ditandatangani oleh pihaknya.
"Sudah saya tandatangani, mulai hari Kamis 1 Desember sampai 3 Desember. Tapi kalau besok yang 12 orang ini ketemu, perpanjangan dihentikan. Tapi kalau satu hari, dua hari belum ketemu maka dilanjut sampai hari ketiga," ucap Herman.
Â
Advertisement
Jokowi Serahkan Bantuan Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur Senin Depan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menyerahkan langsung bantuan dana untuk perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa Cianjur, pada Senin, 5 Desember 2022. Untuk tahap pertama, total ada 8.000 penerima yang akan mendapat bantuan tersebut.
"Ganti rugi nanti, Insyaallah hari Senin Bapak Presiden akan menyerahkan bantuan langsung untuk perbaikan rumah, mulai dari rusak rumah (rusak) ringan, sedang, berat," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/12/2022).
"Yang sudah terverifikasi untuk rombongan pertama ini sekitar 8.000 yang nanti akan diserahkan langsung oleh Bapak Presiden," sambungnya.
Menurut dia, bantuan diberikan secara langsung oleh Jokowi untuk memberikan semangat kepada warga terdampak gempa Cianjur. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan masyarakat dapat bangkit, khususnya di sektor ekonomi.
"Ini karena untuk segera menggairahkan masyarakat. Kan kalau masyarakat sudah dapat langsung dari Pak Presiden, kita harapkan masyarakat segera tidak merasa kondisinya bencana lagi, tetapi sudah mulai hidup. Mulai bangkit kembali, terutama dari sektor ekonomi kan tidak boleh berlama-lama," ujarnya.
Muhadjir mengungkapkan bahwa total ada sekitar 60.000 rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa Cianjur. Namun, dia menyebut saat ini pemerintah masih melakukan verifikasi dan pendataan terkait jumlah kerugian.
"Itu masih dalam proses verifikasi. Kalau yang kemungkinan itu sekitar 60.000 baik ringan, sedang maupun berat. Tapi nanti kan setelah didata kemudian di verifikasi dulu, dipastikan apakah memang sesuai dengan daftar yang disampaikan dari pihak kelurahan itu memang sesuai," tutur Muhadjir.
"Kita sudah melibatkan perguruan tinggu lalu Kementerian PUPR dan BNPB, utamanya perguruan tinggi yang punya fakultas teknik sipil," imbuh dia.