Pilot Belum Ditemukan, Pencarian Helikopter Polri yang Jatuh di Perairan Manggar Diperpanjang 3 Hari

Tim SAR gabungan memperpanjang pencarian dan evakuasi helikopter Polri yang jatuh di perairan Manggar, Belitung Timur, selama tiga hari ke depan.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 05 Des 2022, 01:38 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 01:38 WIB
2 Jenazah Korban Helikopter Polri Jatuh Tiba di Markas Polairud Pondok Cabe
Jenazah korban jatuhnya helikopter NBO-105 milik Polri di perairan Manggar, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tiba di Markas Polairud, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (30/11/2022). Jenazah Co Pilot Briptu M Lasminto dan Bripda Bripda M Chairul Anam rencananya akan dimakamkan di Serang dan Magetan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Tim SAR gabungan memperpanjang pencarian dan evakuasi helikopter Polri yang jatuh di perairan Manggar, Belitung Timur, selama tiga hari ke depan. Helikopter Polri jatuh itu dilaporkan hilang kontak pada Minggu 27 November 2022.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkal Pinang, I Made Oka Astawa, mengatakan pelaksanaan operasi SAR tersebut diperpanjang guna menemukan keberadaan pilot AKP Arif Rahman Saleh.

"Korban yang masih dalam pencarian sebanyak satu orang yakni AKP Arif Rahman Saleh," kata Oka di Manggar, seperti dilansir Antara, Minggu 4 Desember 2022.

Tim memperkirakan pilot AKP Arif Rahman Saleh masih berada di badan pesawat karena masih terikat safety belt atau sabuk pengaman.

"Dugaan korban memang masih berada di dalam pesawat," ujar Oka.

Sebelumnya, pada hari ketujuh pencarian, tim memaksimalkan pencarian dengan menurunkan sebanyak 20 penyelam.

"Penyelaman dilakukan di sebanyak tujuh titik yang sudah ditentukan," kata Oka.

Menurut dia, pencarian juga dilakukan melalui udara menggunakan helikopter Polri, pencarian di atas permukaan laut menggunakan 20 kapal dan pencarian di bawah permukaan laut menggunakan tiga kapal dari Pushidrosal TNI Angkatan Laut.

"Pencarian bawah laut menggunakan peralatan elektronik seperti MBES, SSS dan magnetometer dengan mengcover area sekitar 50 persen dari yang direncanakan," ujar Oka.

 

3 Korban Sudah Ditemukan

Polisi berhasil menemukan satu lagi korban meninggal dunia dalam peristiwa jatuhnya Helikopter Polri P-1103 di Perairan Manggar, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Kini total sudah tiga korban yang ditemukan dan dievakuasi petugas.

"Alhamdulillah kemarin kita temukan dua, dan tadi pagi kita mendapatkan informasi ada satu anggota yang ditemukan bernama Joko. Alhamdulillah saat ini kita telah berhasil menemukan tiga orang anggota kita dalam keadaan sudah meninggal," tutur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di lapangan terbang Polisi Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (30/11/2022).

Jenazah Aipda Joko Mudo ditemukan di wilayah Karang Sewa, yakni kurang lebih 15 mill ke arah timur dari Pulau Bukulimau. Jenazah korban ditemukan oleh nelayan bagan asal Tanjung Binga, Kabupaten Belitung. Korban merupakan teknisi helikopter.

"Satu lagi masih dalam upaya pencarian," kata Listyo.

Kedatangan dua jenazah, korban jatuhnya helikopter NBO-105 di perairan Manggar, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disambut secara resmi di lapangan terbang Polisi Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (30/11/2022).

Kedua jenazah atas nama Bripda Khairul Anam, selaku mekanik helikopter dan Briptu M. Lasminto, selaku kopilot helikopter, menumpang pesawat terbang Kepolisian dari Bangka Belitung dengan nomor P-4501.

Musibah Keluarga Besar Polri

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung penerimaan dua jenazah anggota Polri yang menjadi korban jatuhnya helikopter NBO-105 di perairan Manggar, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (30/11/2022).

Dengan berpakaian dinas Polri lengkap, Kapolri berada di Lapangan Terbang Polisi Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, untuk memimpin dan menerima dua jenazah atas nama Bripda Khairul Anam, selaku mekanik helikopter dan Briptu M. Lasminto, selaku copilot helikopter.

"Baru saja kami melaksanakan upacara penyerahan jenazah dan kemudian kita lanjutkan dengan persiapan pengantaran jenazah ke keluarga," ungkap Kapolri usai upacara penyerahan jenazah.

Kapolri juga menuturkan, jatuhnya helikopter yang ditumpangi empat kru yang seluruhnya adalah anggota Polri, merupakan musibah dan kepedihan bagi keluarga besar Polri.

"Tentunya sekali lagi, ini adalah musibah kami semua keluarga besar Polri, kemudian tentunya bagi prajurit meninggal di tempat tugas adalah kehormatan, oleh karena itu tentunya kami mendoakan untuk almarhum diterima di tempat terbaik disisinya," ujar Kapolri.

Dia pun mengungkapkan rasa belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, dan berharap keluarga diberi banyak kekuatan dan ketabahan.

Kronologi

Sebelumnya, Helikopter Polri P-1103 hilang kontak atau lost contact saat mengudara di perairan Kepulauan Bangka Belitung. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan kronologi hilangnya kontak helikopter tersebut.

"Jadi, awalnya pukul 08.15 WIB, dua unit helikopter take off dari Palangkaraya menuju Pangkalan Bun," kata Ramadhan soal helikopter Polri hilang kontak itu, di Jakarta, Minggu (27/11/2022).

Dia menuturkan, saat terbang, helikopter dengan data NBO105/P-1103 dinyatakan dalam kondisi laik terbang. Helikopter itu dikemudikan oleh empat orang kru.

Heli kemudian tiba di pangkalan Bun, sekitar pukul 11.00 WIB. Lalu, Helikopter P-1103 kembali melanjutkan penerbangan dengan satu helikopter lainnya, bernomor P-1113 ke tujuan yang sama, yakni Tanjung Pandan.

"Dari pangkalan Bun, jadi dua helikopter tadi dari pangkalan Bun menuju Tanjung Pandan Belitung dalam kondisi layak terbang, setelah sebelumnya mengisi bahan bakar," kata Ramadhan.

Pukul 13.45 WIB, posisi kedua helikopter sempat diterpa cuaca buruk. Namun, pilot Helikopter P-1113 dan Helikopter P-1103 mengambil keputusan berbeda atas cuaca buruk yang mereka lewati.

"Di mana kapten pilot Helikopter P-1113 mengambil keputusan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki. Dan kapten pilot yang satunya, kapten pilot Helikopter P-1103 mengambil keputusan untuk turun menuju ketinggian 3.500 kaki," ungkap Ramadhan.

Sekira pukul 14.00 WIB, kapten pilot Helikopter P-1113 berusaha memanggil kru helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter, namun tidak ada jawaban.

"Pukul 14.24 WIB, kapten pilot Helikopter P-1113 setelah landing, jadi landing di Bandara Tanjung Pandan dan cek posisi helikopter P-1103 di tower. Jadi masih lost contact," ujar Ramadhan.

Karena hilang kontak, pihaknya melaporkan kepada Kasidawil Subdit Patroli Poludara dan Dirpoludara.

"Jadi, informasinya sampai seperti itu aja, artinya, kita menyimpulkan lost contact," jelas Ramadhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya