Ricky Rizal Santai Dengar Kuat Ma'ruf Kejar Brigadir J dengan Pisau, Hakim: Enggak Punya Naluri?

Majelis Hakim PN Jaksel heran dengan sikap santai Bripka Ricky Rizal Wibowo saat mengetahui Kuat Ma'ruf mengejar Brigadir J dengan pisau saat di Magelang, Jawa Tengah.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 05 Des 2022, 17:41 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 17:41 WIB
Sidang Ricky Rizal dan Kuat Ma ruf
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ricky Rizal bersiap menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022). Majelis Hakim yang menangani perkara terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf menggabungkan proses persidangan keduanya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) heran dengan sikap santai Bripka Ricky Rizal Wibowo saat mengetahui Kuat Ma'ruf mengejar Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan pisau saat di Magelang, Jawa Tengah.

Ricky sendiri dihadirkan sebagai saksi dalam kasus pembunuhan berancana Brigadir J di PN Jaksel. Dia dimintai keterangan untuk terdakwa Kuat Ma'ruf dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.

Awalnya, hakim bertanya soal penugasan Ricky Rizal selama di Polri.

"Saudara hanya bertugas di lantas (lalu lintas) saja?" tanya hakim di PN Jaksel, Senin (5/12/2022).

Ricky pun membenarkan dirinya hanya bertugas menjadi polisi lalu lintas.

"Tidak pernah di Reskrim?" tanya hakim lagi.

"Tidak," jawab Ricky.

Hakim pun merasa heran Ricky bersikap santai saat mengetahui Brigadir J dikejar Kuat Ma'ruf dengan pisau.

"Saya bingung apakah di lantas itu memang tidak punya naluri, ya, masa orang ngejar pakai pisau itu dianggap masalah biasa," kata hakim heran.

"Apakah memang kalian sebenarnya sudah merencanakan (pembunuhan) ini sejak di Magelang?" cecar hakim.

Namun, Ricky menyebut prasangka hakin itu salah. Ricky mengaku tidak mengetahui perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Siap tidak ada. Karena kami tidak tahu kejadian yang sebenarnya," kata Ricky.

Mendengar keterangan Ricky itu, hakim tak mau ambil pusing. Hakim menyatakan tak membutuhkan pengakuan Ricky Rizal.

"Saya sampaikan kepada saudara, kami tidak butuh pengakuan saudara, karena banyak alat bukti lain yang bisa menunjukan kesalahan saudara," kata hakim.

 

Ricky Sebut Kuat Kejar Brigadir J

Bersamaan, Bharada Eliezer, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal Jalani Sidang Lanjutan Pembunuhan Brigadir J
Terdakwa Ricky Rizal menjalani sidang lanjutan pemeriksaan saksi kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022). Sidang lanjutan kasus Ferdy Sambo kali ini ada penggabungan terdakwa, Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ricky Rizal Wibowo menyebut Kuat Ma'ruf mengejar Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sambil memegang pisau saat di Magelang, Jawa Tengah. Ricky Rizal mengungkapnya saat dihadirkan sebagai saksi dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di PN Jaksel, Senin (5/12/2022).

Awalnya, Ricky mengaku, dia dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu ditelpon oleh Putri Candrawathi untuk kembali ke kediaman mantan Kadiv Propam Polri irjen Ferdy Sambo di Magelang. Namun saat tiba, Ricky mengaku tak ada orang di lantai bawah.

"Terus saya naik ke lantai dua, yang nelepon Richard kan ibu (Putri), saya naik ke lantai dua, terus saya lihat Susi (asisten Ferdy Sambo) menangis, duduk di depan nangis, terus ketemu Om Kuat (Kuat Ma'ruf) di sebelahnya berdiri," ujar Ricky bersaksi di PN Jaksel, Senin (5/12/2022).

Ricky kemudian sempat bertanya kepada Kuat Ma'ruf, asisten sekaligus sopir keluarga Ferdy Sambo.

 

Putri Tanya di Mana Brigadir J

Tiga Terdakwa Pembunuhan Berencana Brigadir J Jadi Saksi di Sidang Lanjutan
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Richard Eliezer (kiri) berbincang dengan kuasa hukum saat dihadirkan menjadi saksi dengan terdakwa Kuwat Ma'ruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (30/11/2022). Dalam persidangan hari ini, ketiga terdakwa saling bergantian menjadi saksi untuk memberikan keterangan dalam sidang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Ricky, saat itu Kuat Ma'ruf menceritakan soal pengejaran yang dilakukannya kepada Brigadir J sambil memegang pisau.

"Terus saya tanya, 'Ada apa om?' Om Kuat terus, 'Tadi saya lihat Yosua, naik turun tangga. Saya samperin malah lari, terus saya lihat ke atas, ibu sudah tergeletak, saya sempat kejar pakai pisau, lihat ibu, lihat ibu.'," kata Ricky mengulang perkataan Kuat Ma'ruf.

Ricky mengaku saat diminta Kuat Ma'ruf melihat Putri Candrawathi, dirinya langsung masuk ke dalam kamar Putri. Menurut Ricky, saat itu Putri Candrawathi menanyakan soal keberadaan Brigadir J.

"Terus saya masuk ke dalam kamar, terus di situ saya duduk di bawah lantai, 'izin bu ada apa ya bu?' Diem terus 'Yosua dimana dek?', 'Yosua ya bu siap bu' saya berdiri, saya turun, saya cari Yosua dulu di ruang tengah itu enggak kelihatan juga, saya ke depan enggak ada, terus saya ke kamar belakang, di kamar belakang saya ketemu Susi, saya tanyakan 'lihat Yosua enggak', (Susi bilang) 'enggak om'," kata Ricky.

 

Brigadir J Tak Tahu Kenapa Dikejar

Kemudian, Ricky mengaku sempat masuk ke kamar para ajudan yang kemudian mengamankan senjata milik Brigadir J. Tak lama berselang, Ricky pun menemukan keberadaan Brigadir J berada di ujung depan garasi rumah tetangga.

"Saya samperin 'yos ada apa?', 'enggak tahu bang, om Kuat tiba-tiba marah sama saya'," kata Ricky mengulang percakapan dengan Brigadir J.

Ricky mengaku saat itu meminta Brigadir J untuk menemui Putri. Namun Brigadir J sempat tak mau lantaran ada Kuat Ma'ruf yang marah kepadanya.

Ricky pun menyarankan agar Brigadir J tetap menemui Putri namun dikawal olehnya.

"Saya ke depan lagi, karena saya pikir Yosua dicari ibu, saya ke depan lagi. Terus Yosua jalan ke arah saya 'ayo dicari ibu loh, dipanggil ibu', terus diam. 'Sama saya yu sama saya' terus 'ya sudah bang' dia di depan lewat garasi, melewati om Kuat sama Richard waktu itu emang ada tatap-tapan 'sudah, sudah, sudah' terus masuk ke kamarnya Susi lewat kamarnya Susi naik ke atas, terus saya buka 'izin bu ini Yosua' ibu cuma karena kondisinya saya lihat pucat lemah, diam saja tiduran, terus Yosua masum melewati saya," kata Ricky.

Infografis Eksepsi Ricky Rizal & Kuat Ma'ruf Ditolak, Salah Satu Mau Minta Maaf
Infografis Eksepsi Ricky Rizal & Kuat Ma'ruf Ditolak, Salah Satu Mau Minta Maaf (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya