Jelang Akhir Tahun, Pembangunan Infrastruktur Depok Masih di Bawah 40 Persen

Pemerintah Kota Depok sedang mengebut pengerjaan pembangunan infrastruktur. Menjelang tutup tahun 2023, pembangunan infrastruktur fisik masih berada di bawah 40 persen dikarenakan sejumlah kendala.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 09 Des 2022, 03:02 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 03:02 WIB
Pengerjaan perbaikan jembatan GDC yang ditargetkan hingga akhir Desember 2022. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
Pengerjaan perbaikan jembatan GDC yang ditargetkan hingga akhir Desember 2022. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Depok sedang mengebut pengerjaan pembangunan infrastruktur. Menjelang tutup tahun 2023, pembangunan infrastruktur fisik masih berada di bawah 40 persen dikarenakan sejumlah kendala.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok sedang mengerjakan penyelesaian infrastruktur 2022. Awal Desember, Idris mengakui masih banyak tersisa kegiatan infrastruktur fisik khususnya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

“Masih banyak tersisa kegiatan fisik, utamanya di DPUPR, kalau yang lain rata-rata sudah sampai lewat 70 persen,” ujar Idris kepada Liputan6.com, Kamis (8/12/2022).

Pembangunan fisik pada DPUPR Kota Depok belum mencapai 40 persen dikarenakan pengerjaan fisik yang sedang dikerjakan cukup besar. Pekerjaan fisik yang belum terselesaikan yakni pengerjaan jalan dan jembatan GDC, jalan raya Kartini, Jalan Raya Margonda, dan jembatan Jatijajar.

“Insya Allah di akhir Desember ini kalau Kejaksaan melakukan pendampingan untuk bisa diperpanjang sampai akhir tahun,” ucap Idris.

Idris menjelaskan, pembangunan infrastruktur fisik di targetkan dapat selesai pada 20 Desember mendatang. Pemerintah Kota Depok optimis hingga akhir tahun pengerjaan infrastruktur dapat terselesaikan dengan baik.

“Harusnya 20 Desember ya, akhir tahun Insya Allah bisa 100 persen,” jelas Idris.

Dapatkan Pendampingan

Terkait pengerjaan trotoar di Jalan Raya Margonda dengan target penyelesaian hingga 15 Desember, Pemerintah Kota Depok telah mendapatkan pendampingan. Pihak pengerjaan trotoar tersebut meminta toleransi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

“Mereka minta toleransi waktu karena memang banyak gangguan teknis di lapangan, kaya main bola lah ada perpanjangan waktu,” terang Idris.

Idris tidak memberikan secara mendetail terkait perpanjangan waktu pembangunan trotoar di Jalan Raya Margonda. Menurutnya, perpanjangan waktu tersebut tergantung dari pihak pendamping, yakni Kejaksaan.

“Itu tergantung pendampingan dari kejaksaan,” tegas Idris.

Kendala

Idris tidak memungkiri pengerjaan trotoar banyak mengalami kendala, salah satunya para pemilik toko yang tidak ingin mundur dari trotoar. Padahal toko tersebut tidak memiliki area parkir.

“Sekarang kita lagi mikirin juga nih termasuk toko di sepanjang Jalan Raya Kartini,” ujar Idris.

Idris menambahkan, trotoar di jalan tersebut telah selesai dikerjakan namun terdapat parkir motor di area trotoar. Pemerintah Kota Depok mencari solusi untuk pemilik toko yang tidak memiliki lahan parkir dapat menjual kepada Pemerintah Kota Depok.

“Solusinya mereka harus mundur untuk parkir, kalau mereka gak mau mundur dari toko usahanya, maka tawarkan ke Pemerintah nanti pemerintah akan beli,” pungkas Idris.

Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer
Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya