Ketua KPK: Banyak Negara Gagal Wujudkan Tujuannya Karena Korupsi

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, korupsi bukan hanya sekadar kejahatan merugikan keuangan negara, tetapi juga merampas hak rakyat.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2022, 14:58 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 14:58 WIB
KPK Tangkap dan Tahan Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri saat rilis penetapan penahanan Mukti Agung Wibowo sebagai tersangka jual-beli jabatan di lingkungan Pemkab Pemalang tahun 2021-2022 di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (12/8/2022). Mukti Agung Wibowo ditangkap KPK bersama 33 orang lainnya di kawasan Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut, persoalan kebangsaan yang mendasar adalah korupsi. Menurutnya, banyak negara gagal mewujudkan tujuannya karena adanya korupsi.

"Persoalan kebangsaan kita yang mendasar adalah korupsi. Karena itu, banyak negara gagal mewujudkan tujuan nya karena korupsi," kata Firli saat sambutanmya pada acara Hari Antikorupsi Sedunia 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/12/2022).

Firli mengatakan, korupsi bukan hanya sekadar kejahatan merugikan keuangan negara, tetapi juga merampas hak rakyat. Karena itu, korupsi bisa menggagalkan suatu negara dalam rangka mewujudkan tujuannya.

"Tentu kita sama-sama memahami korupsi adalah musuh kita bersama, dan musuh seluruh Negara. Maka dari itu kita bergerak bersatu padu tidak hanya gerakan pencinta antikorupsi di Indonesia tapi berbarengan dengan seluruh kekuatan dunia," ucap dia.

Menurut Firli, korupsi tidak mungkin bisa diselesaikan oleh satu lembaga atau institusi. Dia mengatakan, perlu keterlibatan seluruh pihak.

"Oleh karena itu dalam konsep pemberantasan korupsi, KPK mengajak keterlibatan besar dari seluruh aparat dan anak bangsa, melalui keterlibatan yang kita sebut public participation," pungkas Firli.

 

Pesan Jokowi di Hari Antikorupsi Sedunia 2022

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/10/2022). (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI/Agung)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut menyambut Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh pada 9 Desember 2022. Melalui sebuah postingan di akun Instagram resminya, Jokowi mengatakan bahwa korupsi merupakan pangkal dari berbagai tantangan dan masalah pembangunan.

"Korupsi adalah pangkal dari berbagai tantangan dan masalah pembangunan: dari urusan penciptaan lapangan kerja, mutu pekerjaan, pelayanan masyarakat, hingga harga kebutuhan pokok," tulis Jokowi dikutip dari akun Instagram @jokowi, Jumat (9/12/2022).

Dalam postingan tersebut, Jokowi juga menyampaikan seruan untuk terus memberantas korupsi.

"Kita takkan pernah lelah dan lengah untuk terus-menerus mendorong Indonesia yang bersih dan maju," katanya.

"Selamat Hari Antikorupsi Sedunia 2022," tutup Jokowi. 

Ma'ruf Amin: Sama dengan Covid-19, Korupsi juga Musibah Global

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin
Menyambut hari besar umat Islam tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengharapkan Muslim di Indonesia dapat berhijrah ke arah yang lebih baik lagi, baik sebagai pribadi, kelompok, maupun bangsa. (Foto: BPMI, Setwapres).

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, korupsi adalah musuh utama seluruh bangsa.  Ia menyebut korupsi sama halnya pandemi Covid-19 yang merupakan musibah global. 

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf pada acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Jakarta, Jumat (9/12/2022). 

"Kita memperingati Hari Antikorupsi Sedunia setiap tahun, sebagai penanda sekaligus pengingat bagi kita semua bahwa korupsi adalah musuh utama seluruh bangsa. Sama halnya dengan Covid-19, korupsi juga merupakan musibah global," kata Ma'ruf dikutip dalam keterangannya, Jumat. 

Pada Hakordia ini, Ma’ruf meminta semua pihak memperhatikan tiga hal. Pertama, negara manapun yang sumber dayanya melimpah, namun bila aturan mainnya lumpuh dan penegakan hukumnya tumpul, maka kemakmuran tidak mungkin dapat dinikmati oleh negara tersebut. 

"Kekayaan yang hanya dirayakan oleh orang-orang yang memiliki akses terhadap pengambilan keputusan, menyebabkan alokasi sumber daya jatuh kepada segelintir orang sehingga umat tidak tersentuh oleh nikmat kesejahteraan. Korupsi kebijakan mengubah alokasi sumber daya dari yang seharusnya diproduksi demi kepentingan publik, dibajak demi memuaskan oligarki. Akibatnya, kemelaratan menjadi hamparan negeri," jelas Wapres Ma’ruf Amin. 

Kedua, upaya pemberantasan korupsi mestinya diarahkan pada perubahan perilaku pemerintah dan masyarakat. Perilaku koruptif berubah menjadi perilaku yang jujur, bersih dan berintegritas. 

"Perubahan perilaku yang muncul dari dalam diri individu akan lebih menjamin kesuksesan kita dalam memberantas korupsi, daripada ancaman hukuman yang berat," ujar Ma’ruf.

 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Infografis Klaim KPK di Hari Antikorupsi Sedunia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim KPK di Hari Antikorupsi Sedunia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya