Gus Halim: Indeks Desa Membangun 2022 Sudah Lampaui Target RPJMN 2024

Berdasar data IDM tahun 2022, desa berstatus mandiri mencapai 6.238 desa jauh melampau target RPJMN 2024 yaitu 5.000 desa berstatus mandiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2022, 19:44 WIB
Diterbitkan 15 Des 2022, 17:53 WIB
Gus Halim
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) saat hadir dalam acara Kaleidoskop desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi 2022 di Best Western Premier Hotel Jakarta, Kamis (15/12/2022). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan, Indeks Desa Membangun atau IDM 2022 sudah melampaui target RPJMN IDM 2024.

Berdasar data IDM tahun 2022, desa berstatus mandiri mencapai 6.238 desa jauh melampau target RPJMN 2024 yaitu 5.000 desa berstatus mandiri.

“Hari ini kita sudah melampaui target RPJMN terkait dengan IDM Desa Membangun. RPJMN kita 2024, IDM kita pada posisi desa mandiri itu 5000, itu 2024,” ungkapnya.

“Faktanya hari ini 2022, IDM status desa mandiri sudah mencapai 6.238 desa,” sambung Gus Halim saat hadir dalam acara Kaleidoskop desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi 2022 di Best Western Premier Hotel Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Hal tersebut menunjukkan bahwa dana desa teruji dapat memajukan desa-desa di Indonesia. Sedangkan IDM pada kategori Desa Sangat Tertinggal tercatat berkurang 8.471 desa, dari 13.453 desa menjadi 4.982 desa.

Sedangkan IDM kategori Desa Tertinggal berkurang 24.008 desa, dari 33.592 desa menjadi 9.584 desa. Sedangkan kategori Desa Berkembang bertambah 11.020 desa, dari 22.882 desa menjadi 33.902 desa.

Untuk kategori Desa Maju bertambah 16.641 desa, dari 3.608 desa menjadi 20.249 desa, dan pada kategori desa Mandiri bertambah 6.064 desa, dari 174 desa menjadi 6.238 desa.

Gus Halim menambahkan, status perkembangan 122 desa telah meningkat secara drastis dari Desa Sangat Tertinggal pada 2015 menjadi Desa Mandiri pada 2022. Lompatan terbanyak pada desa-desa di Kalimantan Barat, yakni sebanyak 67 desa.

Saat ini, sudah tidak ada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal di Provinsi Bali, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kepulauan Bangka Belitung.

“Ke depan nanti akan dikolaborasikan antara capaian IDM dengan capaian SDGs Desa,” pungkas mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

 

 

Gelorakan Program Transaksi

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus menggodok desain baru pengelolaan Program Transmigrasi di Indonesia. Saat ini desain baru pengelolaan transmigrasi yang mengedepankan kolaborasi pentahelix antara pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi, dan media tinggal tahap finishing.

"Ke depan kami ingin Program Transmigrasi ini tidak sekadar pengiriman peserta program ke kawasan baru yang disiapkan. Tetapi lebih dari itu sudah ada analisa terkait kesiapan infrastruktur, produk unggulan di kawasan tersebut, hingga bagaimana serapan pasar terkait produk unggulan yang dikembangkan. Dan ini harus menjadi program kolaboratif pentahelix yang melibatkan banyak kalangan," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar di sela rangkaian kegiatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) di Kompleks Kemendesa PDTT, Jakarta, Jumat malam (2/12/2022).

Kemendesa PDTT sebelumnya menggelar rangkaian kegiatan HBT ke-72 dengan berbagai acara menarik. Di antaranya Istighotsah Kubro, jalan sehat, pagelaran wayang kulit dengan dalang cilik Ki Yusuf Anshori yang berkolaborasi dengan pelawak kondang Abah Kirun.

Selain itu juga digelar Konser Amal untuk Korban Gempa Bumi Cianjur yang diisi launching Lagu Gasik (Transmigrasi Asik) oleh pencipta lagu kondang Abah Lala. Berbagai kegiatan tersebut menjadi rangkaian acara jelang puncak HBT 2022 yang akan digelar di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, pada 12 Desember 2022.

Gus Halim mengatakan Hari Bhakti Transmigrasi merupakan momentum menggelorakan kembali Program Transmigrasi. Menurutnya Transmigrasi harus menjadi alternatif bagi upaya nyata dalam melakukan pemerataan pembangunan dan distribusi kesejahteraan bagi masyarakat.

"Bapak Presiden Jokowi berulang kali menegaskan bahwa upaya dalam melakukan pemerataan pembangunan merupakan salah satu concern utama pemerintah. Maka saat ini distribusi investasi tak lagi terpusat di Jawa, pun begitu dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan bagian upaya untuk pemerataan pembangunan. Maka Transmigrasi pun semangatnya sama," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya