Hasil Asesmen Psikolog: Putri Candrawathi Punya Kebutuhan Tinggi ke Figur yang Beri Rasa Aman

Asosiasi Psikologi Forensik (APFISOR) Reni Kusuma Wardhani mengungkap hasil asesmen psikologis yang dilakukan oleh Himpunan Psikolog Indonesia terhadap terdakwa Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 21 Des 2022, 14:35 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 14:34 WIB
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Jalani Sidang Lanjutan Kasus Pembunuhan Brigadir J
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi (tengah) menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Dalam sidang tersebut JPU menghadirkan 10 orang saksi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Psikologi Forensik (APFISOR) Reni Kusuma Wardhani mengungkap hasil asesmen psikologis yang dilakukan oleh Himpunan Psikolog Indonesia terhadap terdakwa Putri Candrawathi.

Reni membeberkan saat memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Reni menerangkan, Putri Candrawathi memiliki daya ingat yang baik dan mampu menceritakan kembali kejadian yang telah terjadi.

"Kapasitas dan fungsi memorinya juga tergolong baik, kemampuannya tergolong sangat baik dalam menangkap, menyimpan, mengolah informasi serta repeat atau mengungkapkan kembali apa yang diingatnya," kata Reni di PN Jaksel, Rabu (21/12/2002).

Dia menjelaskan, Putri Candrawathi memiliki kecerdasan yang berfungsi pada taraf rata-rata orang seusia. Berbeda dengan, Ferdy Sambo yang memiliki kecerdasan tinggi.

"Hal ini menggambarkan kemampuannya untuk dapat memahami informasi dan menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lingkungan sesuai dengan orang pada umumnya," ucap Reni.

Dia menerangkan, Putri Candrawathi memiliki pemahaman akan value atau nilai sosial yang baik, namun perencanaan perilakunya di lingkungan sosial tergolong kurang.

"Jadi kurang dalam arti merespon lingkungan termasuk pada saat menghadapi satu masalah di dalam kehidupannya," ujar Reni.

Reni menuturkan, Putri Candrawathi memiliki kemampuan dalam merespons secara cepat terhadap tekanan dari lingkungan dengan potensi intelektual dan kapasitas memori yang baik.

"Dia bisa berpotensi mengembangkan pemikiran yang logis dan rasional, memahami stimulus sosial dari lingkungannya untuk bisa merespon secara tepat dan sesuai menurut keyakinannya," ujar dia.

 

Kebutuhan Tinggi Akan Figur yang Beri Rasa Aman

Jaksa Penuntut Umum (JPU) kemudian membeberkan isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Reni. Ada satu hal yang menarik perhatiannya.

"Ini dalam BAP ibu, ada hasil dari Bu Putri Candrawathi mengatakan kebutuhan tinggi terhadap adanya figur yang mampu memberikan rasa aman. Maksudnya itu apa ibu?" tanya Jaksa.

Reni memberikan penjelasannya. Menurut dia, Putri Candrawathi mempunyai semacam dependensi secara emosional kepada orang yang bisa menjadi objek bergantungnya. Dalam hal ini, seperti kepada orangtua, suami.

"Seperti itu," ujar Reni.

"Atau mungkin kepada ajudan-ajudan yang dia percayai, bisa," jaksa kembali melempar pertanyaan.

"Bisa juga, jika ajudan itu memberikan rasa aman kepada dirinya, dia akan percaya kepada orang tersebut," jawab Reni.

Jaksa kembali mencecar kondisi psikologis Putri Candrawathi takala dalam kondisi tertentu. Misalnya, ada suatu peristiwa yang membuatnya merasa tersakiti.

 

Keterkaitan Asesmen Psikologi Sambo dan Putri

"Apakah dia langsung membicarakan itu kepada orang-orang yang dia percayai dari kondisi psikologisnya. Apakah dia akan menuju kepada orang yang dia rasa aman, dalam hal ini suaminya atau orang terdekat untuk memberikan informasi rasa aman kepada dirinya," tanya Jaksa.

"Iya. Dia akan mencari rasa aman melalui figur-figur yang buat dirinya bisa menguatkan. Dari hasil pemeriksaan ini menunjukkan keadaan tersebut bisa terjadi kecuali pada hal-hal yang bersifat sentisif," Reni menjawab.

Reni mempertegas, hal-hal bersifat sensitif yang bisa mengakibatkan rasa malu, rasa takut, kebiawaaan terancam.

"Itu akan selektif tetapi mencari rasa aman itu menjadi sutau pola yang memang ada di dalam kepribadian," ucap Reni.

Jaksa kemudian bertanya keterkaitan hasil asesmen psikologis Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi. Dalam hal dukungan dari orang lain terutama dalam mengambil keputusan yang berisiko.

"Dari kedua pola tadi dari kepribadian bapak Ferdy Sambo dan juga Ibu Putri Candrawathi ini saling melengkapi gak yang tadi itu," tanya Jaksa.

"Betul saling membutuhkan gitu ya," Reni menandaskan.

Infografis Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J  (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya