Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, dalam pembangunan wilayah terluar, tertinggal dan terdepan (3T) pelibatan semua pihak adalah kunci keberhasilan.
Dia mencontohkan, seperti saat pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdapat andil dari Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV-Indosiar bersama stake holder lainnya.
Baca Juga
“Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV-Indosiar berpartisipasi dalam pembangunan sarana untuk masyarakat setempat,” kata Risma di sela kunjungan kerjanya di Bali, Rabu (21/12/2022).
Advertisement
Dengan hadirnya mereka, Risma menyatakan saat ini masyarakat Humusu Wini bisa menikmati sarana pendidikan, kesehatan dan permukiman dalam kondisi lebih baik.
Selain soal pembangunan manusia, Risma menyatakan hal serupa juga diperlukan untuk penanggulangan bencana. Contohnya seperti pada peristiwa gempa bumi di Cianjur, saat seluruh elemen berjibaku untuk menormalisasi keadaan pascaguncangan gempa bumi.
“Seperti di Cianjur, Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan sentra Kemensos masih menjalankan tugas. Mereka berminggu-minggu membantu saudara kita yang terkena bencana. Tidak hanya dari Jawa Barat, namun juga Tagana dari daerah lain. Elemen masyarakat lain juga saling membantu di Cianjur,” sambung Risma.
Bergerak Bersama dan Saling Bantu
Diketahui, belakangan Indonesia turut dilanda pelbagai kejadian alam mulai dari hidrometeorologi, vulkanik, dan tektonik. Untuk mengatasi semua itu, Mensos menyerukan agar semua elemen bangsa bersatu padu dan saling membantu. Pemerintah bergerak bersama semua potensi bangsa.
“Inilah pentingnya meneguhkan semangat kesetiakawanan sosial, yakni merajut solidaritas, tolong menolong, saling membantu dan saling peduli,” kata Risma menutup.
Advertisement