Kapolri: Pemilu 2024 Akan Jadi Titik Simpang Antara Kemajuan dan Kemunduran Bangsa

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Pemilu serentak tahun 2024 berbeda dengan pemilu sebelumnya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 31 Des 2022, 20:34 WIB
Diterbitkan 31 Des 2022, 20:34 WIB
Kapolri Umumkan Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Brigadir Yoshua
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama jajaran terkait menyampaikan konferensi pers di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ajudannya, Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Pemilu serentak tahun 2024 berbeda dengan pemilu sebelumnya. Dia mewanti, pesta demokrasi yang akan mulai memanas pada tahun depan memiliki sejumlah potensi kerawanan yang harus diantisipasi.

“Tentunya ini memiliki berbagai macam potensi kerawanan karena wilayah yang luas dan kondisi geografis yang beragam, mulai dari penyelenggara Pemilu yang kelelahan dan distribusi logistiknya, ini akan mejadi atensi kita,” kata Sigit saat berpidato dalam acara Rilis Akhir Tahun 2022 di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta, Sabtu (31/12/2022).

Sigit meyakini, transisi kepemimpinan melalui Pemilu 2024 adalah titik persimpangan antara kemajuan dan kemunduran bangsa. Sebab, jika Pemilu 2024 gagal, maka harapan yang diinginkan bangsa bisa berubah menjadi petaka.

“Pemilu 2024 ini sangat penting, apabila berhasil agenda pembangunan nasional dapat terus ditingkatkan, investasi masuk dari luar negeri akan lebih besar, dan demokrasi di Indonesia akan mengalami kemajuan pesat," ujarnya.

namun bila gagal akan terjadi polarisasi dan segregasi di masyarakat, bonus demokrasi akan menjadi bencana demografi dan proses pembangunan dilakukan akan mengalami kemunduruan dan mungkin akan terhadi perpecahan sesama anak bangsa dan masyarakat akan dirugikan,” lanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perpecahan dalam Pesta Demokrasi Harus Dicegah

Ilustrasi pemilu
Tata cara pemilu 2019. (Foto: merdeka.com)

Sigit mewanti, perpecahan akibat pesta demokrasi harus dicegah dan harapannya hak demikian tidak kembali terulang pada Pemilu 2024.

“Polrasirasi akibat kontestasi politik kita minimalkan dan sedapat mungkin tidak terjadi lagi pada pemilu 2024 dengan Operasi Mantap Bata dan Operasi Mantap Praja sebagai pengamanan Pemilu dan Pilkada serentak 2024,” Sigit menutup.

Infografis Polri Bentuk Satgas Nusantara Cegah Polarisasi Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Polri Bentuk Satgas Nusantara Cegah Polarisasi Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya