Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan, tak terima jika bakal calon presiden yang diusung partainya Anies Baswedan dianggap memakai politik identitas.
Menurut dia, itu fitnah untuk membohongi masyarakat tentang sosok mantan Gubernur DKI jakarta itu.
Baca Juga
"Anies ada yang menyebut bapak identitas segala macam, itu adalah framing yang ujungnya membohongi rakyat bahkan memfitnah menurut saya," kata Gus Choi dalam sebuah diskusi di daerah Pakubowono, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).
Advertisement
Dia menuturkan, Anies awal tak pernah memakai narasi politik agama. Dia berkata, terjadinya narasi agama karena ulah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Mari kita lihat dari awal sampai akhir, enggak ada narasi narasi misalnya Anies itu narasi keagamaan, kaitannya dengan Jakarta ini sebetulnya maaf ya, ini kan sebetulnya bermula dari Ahok," jelas Gus Choi.
"Cuma pernyataan yang seperti itu kan menjadi bumerang buat kita semua, awalnya itu kan dari mulutnya Ahok, dari situ kita harus ingat itu," sambungnya.
Gus Choi melanjutkan, setelah pernyataan Ahok itu kelompok Islam bereaksi dengan dramatis. Dia mengingatkan, hal ini perlu dijadikan pelajaran.
"Tapi jangan kemudian ini dijadikan pemukul yang tidak pada tempatnya kepada Anies Baswedan kalau politik identitas, padahal ini terjadi karena Ahok," tutupnya.
Â
Mendulang Suara
Sebelumnya, NasDem telah mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Disebut, ini bisa menjadi modal bagi partai pimpinan Surya Paloh itu khususnya di Jawa Barat.
"Anies itu memikat dan pasti punya pikatan yang sulit ditolak pemilih," kata Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustofa, Jumat (6/1/2023).
Dia pun menyebut, para pemilih NasDem di Jabar juga sepakat akan keputusan partainya memilih Anies. Sehingga dirinya yakin bisa mendulang suara di Pemilu 2024 nanti. Hal ini menurutnya, terlihat dari berbagai survei.
"Buktinya, di data survei yang ada di kita. Mayoritas pemilih Jabar mendukung keputusan kita untuk mengusung Anies Baswedan. Itu artinya akan memberikan efek yang kuat untuk NasDem juga." ungkap Saan.
Meski demikian, hal ini tak memuat kader NasDem juwama dan santai menghadapi Pemilu 2024. Semunya, harus bekerja keras.
"Saya tetap meminta pengurus dan kader terus bekerja keras, karena kerja kita selama ini di Jabar menunjukkan hasil yang positif," kata Saan.
Baginya, pekerjaan rumah dan tugas-tugas berat masih menumpuk di depan mata. Capaian yang ada harus menjadi pemicu baru untuk meraih target dan tujuan NasDem saat ini.
"Karena Jabar selalu menjadi barometer partai dalam pertarungan skala nasional," pungkasnya.
Â
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement