Pemkot Depok Akui Angka Kematian Bayi Meningkat Sepanjang Tahun 2022, Apa Penyebabnya?

Pemerintah Kota Depok mengakui bahwa terjadi kenaikan angka kematian bayi. Tercatat angka kematian bayi mencapai 92 kasus sepanjang tahun 2022.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 12 Jan 2023, 08:46 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2023, 08:46 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Depok mengakui bahwa terjadi kenaikan angka kematian bayi. Tercatat angka kematian bayi mencapai 92 kasus sepanjang tahun 2022.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok berusaha berupaya meminimalisir angka kematian ibu dan bayi. Namun pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya terjadi peningkatan angka kematian ibu dan bayi.

“Iya memang ada peningkatan kematian ibu dan bayi yang terjadi pada 2022,” ujar Idris kepada Liputan6.com, Kamis (12/1/2023).

Idris menjelaskan, peningkatan angka kematian bayi dikarenakan terjadi perubahan perhitungan. Sebelumnya perhitungan angka kematian bayi dihitung selama 28 minggu, namun kini perhitungan menjadi 20 minggu.

“Jadi peningkatan itu sebenarnya perhitungannya berubah, kalau dulu 28 minggu sekarang hitungnya jadi 20 minggu,” jelas Idris.

Berdasarkan perhitungan tersebut pada 2022 terjadi 92 kasus angka kematian bayi. Berdasarkan data pada 2021 angka kematian bayi mencapai 59 kasus.

“Ya itu tadi perubahan perhitungan maka di 2022 jumlah kasus lebih banyak,” terang Idris.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Luncurkan Program Panic Emergency

Wali Kota Depok, Mohammad Idris
Wali Kota Depok, Mohammad Idris

Idris mengungkapkan, terjadinya kematian bayi rata-rata karena kurangnya penanganan pertama. Sehingga untuk meminimalisir angka kematian bayi, Pemerintah Kota Depok berencana membuat program panic emergency.

“Jadi rumah sakit sekarang harus memakai panic emergency,” ungkap Idris.

Tidak hanya itu, Idris meminta sinergi rumah sakit di Kota Depok dapat ditingkatkan.

“Semuanya harus berjalan dalam penanganan kasus, sinergi rumah sakit hingga peningkatan profesi kebidanan,” pungkas Idris.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya