Gempa Hari Ini Minggu 22 Januari 2023, Tiga Kali Buat Indonesia Bergetar

Gempa hari ini, Minggu (22/1/2023) kembali menggetarkan Indonesia. Hingga pukul 19.00 WIB, ada tiga kali lindu yang terjadi di Bumi Pertiwi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 22 Jan 2023, 19:48 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2023, 19:48 WIB
[Fimela] Ilustrasi gempa
ilustrasi gempa | pixabay.com

Liputan6.com, Jakarta - Gempa hari ini, Minggu (22/1/2023) kembali menggetarkan Indonesia. Hingga pukul 19.00 WIB, ada tiga kali lindu yang terjadi di Bumi Pertiwi.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi pertama pada hari ini terjadi pukul 03:06:52 WIB di Melonguane, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Lindu tersebut memiliki kekuatan magnitudo 5,3 dengan kedalaman 10 kilometer. Episenter gempa dilaporkan BMKG berada pada koordinat garis Lintang 2.78 dan garis Bujur 127.09. Pusat lindu berada 1463 kilometer tenggara Melonguane.

Pada siang hari pukul 11:58:36 WIB, gempa mendatangi wilayah Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Episenter lindu dilaporkan BMKG berada pada koordinat 6.73 Lintang Selatan (LS)-107.34 Bujur Timur (BT).

"Pusat gempa berada di darat 22 kilometer barat daya Kabupaten Purwakarta," kata BMKG dikutip Liputan6.com melalui laman resminya www.bmkg.go.id.

BMKG menyatakan, lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Cikalong Wetan, Cianjur, Karangtengah, Ciranjang, Darangdan, dan Cirata. Serta MMI III di Purwakarta.

Gempa ini berkekuatan magnitudo 3,6 dengan kedalaman 7 kilometer.

Lalu pada sore hari pukul 16:44:45 WIB, lindu menggetarkan wilayah Kota Jayapura, Provinsi Papua. BMKG menyatakan, gempa dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) III di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom serta MMI III-IV di Kota Jayapura.

Pusat lindu berada di darat 13 kilometer timur laut Kota Jayapura. Gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 4,9 dengan kedalaman 10 kilometer.

Episenter lindu dilaporkan BMKG berada pada koordinat 2.5 Lintang Selatan (LS)-140.71 Bujur Timur (BT).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Analisis Badan Geologi soal Gempa M7,1 di Sulut, Ada Aktivitas Penunjaman Ganda

Ilustrasi gempa (unsplash)
Ilustrasi gempa (unsplash)

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,1 di 141 km tenggara Kota Melonguane, ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 64 km, akibat pergerakan mekanisme sesar mendatar.

Menurut Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan daerah Kabupaten Kepulauan Talaud.

"Morfologi daerah Kabupaten Kepulauan Talaud berupa perbukitan pada bagian tengah pulau, lembah dan dataran pantai. Daerah ini pada umumnya tersusun oleh endapan Kuarter yang terdiri dari endapan pantai, endapan sungai, dan batuan rombakan gunung api muda yang sebagian telah mengalami pelapukan," ujar Wafid dalam keterangan tertulisnya, Kamis 19 Januari 2023.

Wafid menjelaskan, endapan Kuarter dan batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

Berdasarkan lokasi, kedalaman pusat gempa bumi, dan data mekanisme sumber dari Badan Geologi Amerika Serikat, USGS dan Badan Geologi Jerman, GFZ , maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman ganda Punggungan Talaud Mayu.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," kata Wafid.

 


Skala Intensitas III-IV MMI

Gempa Hari Ini di NTB dan NTT Tidak Berpotensi Tsunami
Hari ini, Jumat, 30 Desember 2016, gempa guncang Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. (Ilustrasi Gempa: cdn.abclocal.go.com)

Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Kabupaten Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Sitaro pada skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

"Bangunan yang terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) tinggi dan menengah harus dibangun dengan konstruksi bangunan tahan guncangan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu, juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi," ucap Wafid.

Data Badan Geologi mencatat daerah Kabupaten Kepulauan Talaud terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi pada daerah pantai dan dominan terletak pada KRB menengah.

Permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi pada umumnya terletak di daerah pantai yang merupakan KRB gempa bumi tinggi.

"Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena energinya tidak cukup kuat untuk mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," sebut Wafid.


Daerah Rawan Gempa

Gempa 7 SR di Lombok Utara, BMKG: Peringatan Dini Tsunami Berakhir
Ilustrasi kerusakan struktur tanah yang retak akibat gempa. Foto: Pixabay

Kabupaten Kepulauan Talaud tergolong rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu, direkomendasikan agar meningkatkan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami melalui mitigasi struktural dan mitigasi nonstruktural.

Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, gerakan tanah, dan likuefaksi.

Gempa bumi terjadi pada hari Rabu, 18 Januari 2023, pukul 13.06 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG, lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 127.11°BT dan 2.80°LU, erjarak sekitar 141 km tenggara kota Melonguane, ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, dengan magnitudo (M7,1) pada kedalaman 64 km.

Menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 127.051°BT dan 2.740°LU dengan magnitudo (M7,0) pada kedalaman 48 km.

Berdasarkan data dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 127.05°BT dan 2.72°LU, dengan magnitudo (M7,0) pada kedalaman 41 km.


Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.  

Saat Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.

Infografis Ratusan Gempa Susulan Guncang Cianjur
Infografis Ratusan Gempa Susulan Guncang Cianjur (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya