Menko Marves Resmikan Fasilitas Daur Ulang PET sebagai Komitmen Kurangi Sampah Laut

Menko Luhut juga sangat mengapresiasi adanya peresmian fasilitas daur ulang plastik PET oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia yang mendukung program Pemerintah dalam mendaur ulang botol plastik.

oleh stella maris diperbarui 08 Feb 2023, 20:01 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 15:08 WIB
Menko Marves
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri peresmian Fasilitas Daur Ulang Polyethylene Terephthalate (PET), Amandina Bumi Nusantara. Fasilitas itu hasil kolaborasi antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan Dynapack Asia pada Rabu (8/2)/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Masalah sampah plastik menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, hanya 10% dari 18,12% sampah jenis plastik yang dapat didaur ulang. 

Sisanya, sudah pasti tercampur dengan sampai lain atau bahkan bocor ke lingkungan hingga ke sungai dan laut. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah melakukan berbagai upaya meningkatkan rasio daur ulang plastik. 

Salah satunya adalah mendorong industri pengguna kemasan plastik untuk berinovasi lewat desain kemasan yang mudah dikumpulkan dan didaur ulang, seperti yang dilakukan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, melalui PT. Amandina Bumi Nusantara dan Yayasan Mahija Parahita Nusantara. 

Mereka berkolaborasi mendirikan fasilitas daur ulang plastik PET di kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat pada Rabu (8/2). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan menghadiri acara peresmian pabrik daur ulang botol plastik. 

Dalam sambutannya, Menko Luhut berharap agar setiap upaya yang dilakukan di dunia usaha dapat bersinergi dengan program Pemerintah. Dengan begitu, masing-masing dapat mendukung pencapaian target penanganan sampah. 

"Pencapaian target penanganan sampah laut sebesar 70% pada 2025. Dalam empat tahun terakhir (2018-2022) tercatat terjadi pengurangan masuknya sampah plastik ke laut sebesar 35,5%. Pemerintah juga mendorong kerja sama dengan berbagai mitra pembangunan untuk memperbaiki tata kelola penanganan sampah domestik di tingkat pemerintah daerah," ujar Menko Luhut. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sampah Plastik Jadi Perhatian Dunia

Kemenko Marves
Peresmian Fasilitas Daur Ulang Polyethylene Terephthalate (PET), Amandina Bumi Nusantara dan peluncuran organisasi nirlaba, Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija Foundation) yang dihadiri Menko Marves pada Rabu (8/2)/Istimewa.

Menko Luhut juga menjabarkan mengenai poin utama dalam kolaborasi di berbagai pihak, mulai dari elemen pemerintah, masyarakat, dunia usaha, pendaur-ulang, hingga juga produsen yang menghasilkan produk kemasan berbahan plastik. Menurutnya, kolaborasi itu diharapkan dapat  menciptakan iklim kondusif bagi pengelolaan sampah plastik yang lebih baik dan menguntungkan semua pihak, serta mendorong investasi hijau.

Selain bermanfaat untuk lingkungan terutama di Indonesia, lanjut Menko Luhut, masalah plastik juga menjadi perhatian dunia. Badan PBB yang mengurusi isu lingkungan United Nations Environment Programme (UNEP), dijelaskannya, telah  mengeluarkan resolusi yang mendorong disepakatinya instrument global yang mengatur pengurangan polusi sampah plastik, termasuk sampah plastik di laut. 

Menko Luhut juga menyampaikan pada saat menghadiri pertemuan World Economic Forum di Davos, Swiss yang lalu, dia sempat bertemu dengan beberapa Menteri Lingkungan dan perwakilan pemerintah berbagai negara serta para CEO terkemuka untuk membicarakan isu sampah plastik ini.

 

Menko Marves
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri peresmian Fasilitas Daur Ulang Polyethylene Terephthalate (PET), Amandina Bumi Nusantara. Fasilitas itu hasil kolaborasi antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan Dynapack Asia pada Rabu (8/2)/Istimewa.

"Pemerintah Indonesia telah menunjukkan berbagai aksi konkrit dalam pengelolaan persampahan yang di rekognisi oleh negara lain, antara lain melalui pembangunan fasilitas RDF (Refuse Derived Fuel) dan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) dengan melibatkan juga investasi dunia usaha," jelas Menko Luhut.

Di sisi lain, Menko Luhut juga sangat mengapresiasi adanya peresmian fasilitas daur ulang plastik PET oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia yang mendukung program Pemerintah dalam mendaur ulang botol plastik. Dia berharap upaya tersebut dapat menjadi contoh bagi industri-industri sejenis lain sebagai bagian dari komitmen terhadap perbaikan kualitas lingkungan.

“Para produsen diharapkan agar dapat meningkatkan komitmennya dalam melakukan pengurangan sampah plastik dengan mengedepankan prinsip ekonomi sirkular, agar kita mampu mengambil manfaat dari kegiatan daur ulang. Saya ingin menggarisbawahi bahwa masalah ini harus menjadi perhatian semua pihak, dan juga kita semua harus mampu melihat peluang atas masalah ini, karena masih banyak sampah plastik yang bisa kita optimalkan pengumpulannya untuk dimasukan ke dalam ekosistem daur ulang,” tutup Menko Luhut.

 

(*)

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya