Punya Sejarah Kelola Negara, Alasan Golkar Jadi Rujukan Partai Lain

Menurut Wasis, Golkar sebagai partai lama juga sudah terbukti untuk bisa adaptif dengan perubahan politik. Sehingga, masih menjadi parpol yang selalu masuk koalisi kekuasaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2023, 18:12 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 17:00 WIB
3 Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Bersatu Sampaikan Keterangan Pers Bersama
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan usai pendaftaran di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Pendaftaran bersama tiga partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Golkar, PAN, dan PPP tak hanya membuktikan bahwa KIB solid, tetapi sekaligus mengungkap harapan publik terkait semangat persatuan yang terus dikedepankan oleh KIB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Golkar dinilai menjadi parpol sentral dalam membangun koalisi jelang Pemilu 2024. Sebab, pengalaman panjang Golkar disebut menjadi rujukan partai lain dalam membentuk koalisi.

Diketahui, Ketum NasDem Surya Paloh berkunjung ke DPP Golkar beberapa waktu lalu. Kemudian, disusul PKS tak lama berselang. Selanjutnya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar juga menemui Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Peneliti BRIN, Wasisto Rahadjo Jati mengatakan, tak ada yang meragukan pengalaman dan kiprah Golkar dalam perpolitikan Tanah Air. Wasis mengatakan, pengalaman panjang Golkar sebagai partai politik yang konsisten selalu masuk ke kekuasaan selama dan paska Orde Baru.

“Tentu faktor historis ini yang membuat parpol ini menjadi rujukan penting bagi para parpol lainnya,” ujar Wasis saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/2/2023).

Menurut Wasis, Golkar sebagai partai lama juga sudah terbukti untuk bisa adaptif dengan perubahan politik. Sehingga, masih menjadi parpol yang selalu masuk koalisi kekuasaan.

Namun demikian, Wasis menilai, meski Golkar syarat pengalaman dan memiliki suara terbesar kedua di Pemilu 2019, belum tentu parpol pimpinan Airlangga tersebut bisa menjadi ‘ketua kelas’ dalam koalisi.

Menurut Wasis, pimpinan koalisi parpol nantinya akan didiskusikan dengan para anggota koalisi lainnya.

"Tergantung pada negosiasi internal koalisi,” singkat dia.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menginstruksikan seluruh kader agar bekerja keras memenangkan Pemilu 2024.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Rakornis Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Sabtu (11/2/2023).

Menurut Airlangga, ada alasan yang visioner jika partai berlambang pohon beringin bisa tetap berada di dalam pemerintahan. Yakni, membuat masyarakat Indonesia sejahtera.

"Kalau Partai Golkar memenangkan pemilu, maka tentu banyak program yang bisa dibuat Partai Golkar dan rakyat akan sejahtera,” ujar Airlangga.

Dia mengatakan, kader Golkar merupakan sosok yang sangat paham persoalan ekonomi di Indonesia.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini, selama ada kader Golkar di pemerintahan, program-program ekonomi bisa didorong untuk menyejahterakan rakyat dan membuat Indonesia kuat secara ekonomi.

Gencarkan Program Hilirisasi

Airlangga mengatakan, salah satu program yang saat ini terus didorong pemerintah yakni hilirisasi. Dengan hilirisasi, Indonesia tidak lagi bergantung pada komoditas. Sebab, berkaca dari pengalaman yang lalu, perekonomian Indonesia bisa turun akibat komoditas turun.

Bahkan, era kejayaan komoditas pernah dialami di Maluku pada abad 16 hingga 17. Saat itu, Maluku menjadi kontributor utama komoditas yang membuat Belanda menjadi negara terbesar di zaman itu karena perdagangan komoditasnya. Namun, hari ini, hasil komoditas tersebut tak lagi berbekas.

"Sekarang kita mendapatkan kesempatan kedua, dengan hilirisasi mineral, baja, contoh nikel. Nikel di tahun 2014 ekspornya 1,1 miliar dolar AS, nah tahun kemarin itu sudah 22 miliar dolar AS, itu lebih dari Rp 300 triliun. Itu menjadi salah satu hal yang konkrit," tutur Airlangga.

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya