Mahfud MD soal Penyanderaan Pilot Susi Air: Utamakan Langkah Persuasif, Keselamatan Jadi Prioritas

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md, mengakui adanya penyanderaan terhadap pilot Susi Air Kapten Philip Marten oleh Kelompok Egianus Kagoya di Papua.

oleh Winda Nelfira diperbarui 15 Feb 2023, 16:10 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2023, 16:08 WIB
Menko Polhukam Bersama Wakil Ketua KPK Jelaskan Kondisi Papua Pasca Lukas Enembe Jadi Tersangka Korupsi
Menko Polhukam Mahfud MD (tengah) didampingi Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyampaikan keterangan terkait situasi Papua usai penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus korupsi di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/9/2022). Menurut Mahfud MD, situasi di Papua memanas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md, mengakui adanya penyanderaan terhadap pilot Susi Air Kapten Philip Marten oleh Kelompok Egianus Kagoya di Papua. Dia meyebut pihaknya tengah melakukan persuasi menyelamatkan Marten.

"Iya, si Marten itu disandera oleh Kelompok Egianus Kagoya. Itu disandera dan kita sedang melakukan persuasi untuk bisa menyelamatkan sandera," kata Mahfud di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023).

Dia menjelaskan pendekatan persuasi dilakukan karena keselamatan sandera menjadi prioritas. Kendati demikian, pihaknya tak menutup kemungkinan bakal melakukan langkah lain untuk membebaskan Marten.

"Keselamatan sandera adalah prioritas. Oleh sebab itu persuasi pendekatannya, tapi kami tidak menutup opsi lain. Kami persuasi agar bisa bebas dengan selamat damai tanpa kisruh, tanpa ribut tapi kami tidak menutup opsi lain untuk melakukan tindakan pembebasan," ungkapnya.

Meskipun begitu, Mahfud membocorkan opsi lain apa yang bakal ditempuh apabila upaya persuasi gagal. Namun, dia memastikan akan memberantas setiap gerakan yang hendak merampas dan melukai keutuhan NKRI.

"NKRI berdasar konstitusi dan berdasar hukum international dan berdasar kenyataan kenyataan faktual adalah bagian yang sah dari NKRI. Oleh sebab itu, tidak ada negosiasi soal itu, dan kami akan mempertahankan serta memberantas setiap gerakan yang ingin mengambil bagian secuil pun dari NKRI," kata dia.

Pilot Susi Air Masih Hidup

Berdar klaim foto pilot pesawat Susi Air yang dibakar KKB Papua bergabung dengan KKB
Tangkapan layar klaim foto pilot pesawat Susi Air yang dibakar KKB Papua bergabung dengan KKB

Sebelumnya, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring menduga pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, warga negara berkebangsaan Selandia Baru, masih hidup bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.

"Diperkirakan pilot Mehrtens saat ini masih ada bersama KKB dan untuk memastikannya aparat keamanan masih terus melakukan penyelidikan," kata Brigjen Sembiring yang dikutip dari Antara.

Sembiring yang saat ini masih berada di Timika mengakui belum bisa memastikan posisi pilot tersebut, sehingga ia sangat berharap bantuan dari berbagai pihak agar keberadaan pilot Susi Air yang dibakar itu agar dapat segera diketahui dan dilakukan evakuasi.

"Pencarian itu terus dilakukan dan kami berharap agar dapat segera ditemukan dalam keadaan sehat walafiat," ujarnya.

KKB Sempat Intimidasi Pekerja Bangunan di Paro

Pilot Susi Air Kapten Philips M sedang bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pilot Susi Air Kapten Philips M sedang bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Sembiring mengatakan KKB pimpinan Egianus Kogoya sempat mengintimidasi para pekerja bangunan di Paro, sehingga mereka lari ke gunung dibantu masyarakat dan kini sudah berkumpul dengan keluarga mereka di Timika.

Ia menambahkan masyarakat Paro juga mengalami ketakutan sehingga memilih mengungsi ke Kenyam dan berjalan kaki selama dua hari.

Infografis Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga Papua Diduga Ulah KKB. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga Papua Diduga Ulah KKB. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya