Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal melakukan pembinaan kepada para pemilik unggas dan pelaku usaha di bidang perunggasan. Hal ini untuk mengantisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung (H5N1) Clade 2.3.4.4b.
Instruksi ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 4 tahun 2007 tentang Pengendalian Peredaran dan Pemeliharaan Unggas terkait dengan penyakit Flu Burung/Avian Influenza. Surat edaran ini ditujukan kepada Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.
Dinas KPKP diminta agar meningkatkan kewaspadaan dan pelaporan jika ditemukan tanda klinis yang mengarah pada Avian Influenza (AI) atau kematian mendadak, menindaklanjuti laporan dari masyarakat dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
Advertisement
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan pihaknya juga akan memperketat pengawasan lalu lintas unggas di sejumlah titik. Selain itu, akan dilakukan pengambilan sampel surveilans AI untuk meningkatkan kewaspadaan dini.
"Memperketat biosekuriti dan pengawasan lalu lintas unggas di sentra peternakan, penampungan, pemotongan dan pemeliharaan unggas," kata Eli dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (1/3/2023).
"Melaksanakan pengambilan dan pengujian sampel surveilans AI baik pada unggas pangan, unggas kesayangan, produk pangan asal unggas dan lingkungan sekitarnya," lanjutnya.
Sosialisasi Kewaspadaan Flu Burung
Selain itu, dia menyebut bahwa akan dilakukan sosialisasi peningkatan kewaspadaan flu burung dengan sasaran pemangku kebijakan di bidang kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan.
Termasuk petugas teknis di bidang kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan, Asosiasi dan pelaku usaha di bidang perunggasan, serta pengelola tempat penampungan dan penjualan unggas.
"Melihat sifat HPAI berpotensi sebagai penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), maka upaya pencegahan penularan HPAI dilaksanakan secara kolaboratif multisektoral dalam kerangka One Health," terang Eli.
Eli mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kebersihan lingkungan serta pola hidup yang sehat. Masyarakat diminta mengonsumsi pangan yang bersumber unggas seperti daging ayam, daging bebek, dan telur karena penyakit itu tidak dapat ditularkan melalui makanan.
"Asalkan dimasak dengan sempurna dan dibeli dari rumah potong unggas atau tempat yang sudah menerapkan sistem pemotongan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)," kata dia.
Advertisement