Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi menilai tersangka kasus dugaan penganiayaan, Mario Dandy Satriyo bisa diperberat pidananya akibat kelakuan memakai Mobil Jeep Rubicon dengan plat nomor palsu.
Menurutnya, pemberat itu bisa jadi pertimbangan penyidik. Lantaran, pelanggaran penggunaan plat palsu pada kendaraan itu juga dipakai untuk melakukan tindakan dugaan pidana penganiayaan terhadap David.
"Nanti reserse yang tanya, ini dipakai untuk apa. Kalau untuk mohon maaf melakukan kejahatan maka nanti bisa memperberat barangkali," ucap Firman dikutip Jumat (3/3/2023).
Advertisement
Adapun kalau secara sanksi untuk pelanggaran lalu lintas, kata Firman, kelakuan pengendara seperti Mario Dandy yang memakai plat palsu sudah dipastikan terkena tilang oleh petugas.
"Kalau untuk, saya baca di peraturannya kalau menggunakan plat yang bukan nomornya itu sanksinya cuma 2 bulan atau Rp500 ribu," jelasnya.
Sempat Jadi Sorotan
Sekedar informasi mobil Jeep Rubicon ini sempat jadi sorotan, karena menjadi kendaraan ketika Dandy menghampiri David saat hendak menganiaya. Dimana terkuak jika Rubicon itu sempat memakai plat nomor palsu.
Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan telah mengungkap, mobil Jeep Rubicon hitam dengan plat nomor B 120 DEN nyatanya tidak sesuai dengan nomor rangka dan mesin. Karena, plat nomor yang terdaftar aslinya adalah B 2571 PBP sesuai STNK.
Sementara untuk kasus penganiayaan terhadap David, tersangka Mario Dandy kini telah dijerat dengan pasal 355 KUHP ayat 1 subsider pasal 354 ayat 1 KUHP subsider 353 ayat 2 KUHP subsider 351 ayat 2 KUHP juncto pasal 76c Jo 80 Undang-Undang Perlindungan Anak, ancaman maksimal 12 tahun penjara.
Â
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber:Â Merdeka.com
Advertisement