Atasi Banjir, Pemkot Tangsel Bangun Turap Sepanjang Hampir 800 Meter

Selain membangun turap untuk mengatasi banjir, Pemkot Tangsel juga mengeruk dan melebarkan badan sungai.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Mar 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 19:00 WIB
Banjir di Perumahan, Pemkot Tangsel
Pemkot Tangsel bangun turap sepanjang hampir 800 meter untuk atasi banjir. (Foto:Liputan6/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Kerap dilanda banjir saat hujan deras, ratusan kepala keluarga yang menghuni Perumahan Puri Bintaro Indah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, kini bisa bernapas lega. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) setempat membangun turap kali sepanjang hampir 800 meter.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, penataan aliran sungai penting bagi penanganan banjir. Dengan pembangunan turap ini, ia yakin daerah tersebut tidak lagi dilanda banjir.

"Tadi Pak RW sudah sampaikan kalau sudah hujan deg-degan. Tapi Insya Allah seperti kemarin hujan deras disertai angin. Tapi kita bisa saksikan di Puri Bintaro Indah ini tidak banjir lagi, dan mudah-mudahan ke depan akan terus seperti ini," ujar Davnie. 

Selain membangun turap, Pemkot Tangsel juga mengeruk dan melebarkan badan sungai. Pasalnya, ketika dikeruk, bukan hanya pasir, tanah atau lumpur saja yang terangkat, melainkan banyak sekali sampah yang sudah lama mengendap di dasar sungai atau kali.

"Begitu dikeruk isinya bukan tanah, pasir atau lumpur saja. Tetapi ada sandal, ada bekas besi, bantal," kata Benyamin.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Robby Cahyadi mengatakan, pembangunan turap di perumahan Puri Bintaro Indah merupakan bagian program Pemkot Tangsel dalam menata sungai. Hal ini sangat penting dilakukan dalam meningkatkan kapasitas sungai dan fungsi sungai.

"Di mana pembangunan ini merupakan pembangunan tahun anggaran 2022," katanya.

Robby menjelaskan pembangunan ini sepanjang 790 meter, dengan rincian 450 meter bagian sisi kiri, 340 meter bagian sisi kanan. Dan pelebaran sungai yang sebelumnya hanya 4 sampai 5 meter, saat ini menjadi 6,5-7 meter

Banjir di Kota Tangerang, Dinsos Salurkan Bantuan Makanan untuk Warga Terdampak

Dinas Sosial Kota Tangerang bersama Polsek, Koramil, RT, RW dan Kader setempat, memberikan bantuan untuk warga terdampak banjir di Kota Tangerang.
Dinas Sosial Kota Tangerang bersama Polsek, Koramil, RT, RW dan Kader setempat, memberikan bantuan untuk warga terdampak banjir di Kota Tangerang. (Dok. Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan merilis daerah yang rawan banjir dan longsor di wilahnya, mengingat cuaca ekstrem jelang akhir tahun 2022.

"Untuk titik banjir yang diwaspadai di Kampung Bulak, Maharta, Puri Bintaro Indah, Alkafi, Cipayung, Graha Bintaro. Itu genangan bisa mencapai 60 cm," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Kota Tangsel Faridzal Gumay, seperti dikutip pada Kamis (29/12/2022).

Sedangkan untuk titik longsor, lanjut dia, yang perlu diwaspadai berada di Kecamatan Setu.

Selain itu, meski Kota Tangsel jarang ditemukannya potensi puting beliung, Faridzal mengaku, pihaknya tetap waspada, sebab kejadian itu pernah terjadi pekan lalu di kawasan Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara.

"Teman-teman kaget semua karena di sini terang dan tidak hujan sama sekali, namun di sana hujan. Kita akhirnya turunkan tim untuk membersihkan pepohonan yang tumbang," kata Faridzal.

Untuk itu, Faridzal mengimbau pada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap peringatan bencana. Tetapi jangan sampai ketakutan atau panik.

Hujan di Akhir Tahun

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prakiraan cuaca yang akan melanda kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) saat malam perayaan pergantian tahun 31 Desember 2022.

Korbid Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin menjelaskan jika prakiraan cuaca kawasan Jabodetabek ini bukanlah badai, namun cuaca ekstrem yang kemungkinan melanda kawasan tersebut saat pergantian tahun.

"Yang perlu diluruskan adalah fenomena cuaca yang terjadi di Jabodetabek saat ini terutama di periode Nataru 2022/2023 ini adalah bukan badai, tetapi merupakan potensi cuaca ekstrem," kata Miming dalam keterangannya diterima merdeka.com, Rabu (28/12/2022).

Miming mengatakan bahwa cuaca ekstrem adalah curah hujan tinggi yang disertai kilat/petir dan angin kencang. Serta berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, bandang, genangan, longsor, dan gelombang tinggi.

Sementara dalam hasil prakiraan cuaca yang dilakukan BMKG, untuk periode akhir tahun 2022 wilayah Jabodetabek berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan sampai sedang.

"Kami memprediksikan bahwa pada tanggal 31 Desember 2022 potensi hujan intensitas ringan-sedang masih dapat terjadi di wilayah Jabodetabek," kata dia.

Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya