Gempa Hari Ini Senin 13 Maret 2023 Getarkan Maluku dan Sumbar

Gempa kedua terjadi di Maluku Tenggara Barat. BMKG melaporkan gempa terjadi sore hari, pada pukul 17:55:54 WIB dengan magnitudo 5,1.

oleh Maria Flora diperbarui 14 Mar 2023, 00:05 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2023, 23:50 WIB
Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi. Sumber foto: unsplash.com/Sunyu Kim.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali melaporkan ada sejumlah wilayah di Tanah Air yang diguncang lindu hari ini, Senin (13/3/2023). Hingga pukul 23.30 WIB, tercatat ada dua gempa bumi yang terjadi di Indonesia. 

Gempa pertama terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Lindu berkekuatan magnitudo 3,9 tersebut tercatat berpusat di laut, kedalaman 52 kilometer. Gempa terjadi pada pukul 13:53:03 WIB.

"Pusat gempa berada di Laut 53 km barat daya Agam, Sumbar," kata BMKG.

Saat digoyang gempa, getarannya dilaporkan BMKG terasa hingga Lubuk Basung dalam skala II MMI (Modified Mercalli Intensity). Sementara, lokasi gempa terletak pada koordinat titik 0,41 Lintang Selatan (LS) dan 99,56 Bujur Timur (BT).

Sementara gempa hari ini kedua terjadi di Maluku Tenggara Barat, Maluku. Lindu terjadi sore tadi, pada pukul 17:55:54 WIB dengan magnitudo 5,1.

BMKG menginformasikan bahwa gempa berada di kedalaman 121 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Sedangkan koordinat titik gempa terletak pada -7,26 LS dan 130,40 BT. Atau lebih tepatnya berada pada 127 km barat laut Maluku Tenggara Barat. 

Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil. Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi. Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.


Mengenal Gempa Bumi Menurut BNPB,BMKG hingga WHO

Madrasah terdampak gempa di Cianjur. (Foto: Kemenag)
Ilustrasi gempa yang terjadi di wilayah Indonesia (Foto: Kemenag)

Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

Penyebab Gempa Bumi 

Lantas, apa yang menyebabkan gempa bumi bisa terjadi? 

Gempa bumi adalah gerakan tiba-tiba dari lempeng tektonik bumi. Gerakan ini menciptakan getaran tanah yang bisa menghancurkan permukaan bumi.

Mengutip BMKG, teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik merupakan wilayah yang rawan gempa.

Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci.

Hal ini menyebabkan pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan pelepasan mendadak yang disebut gempa bumi.


Antisipasi Gempa Bumi Sebelum Terjadi

FOTO: Melihat Dampak Kerusakan Akibat Gempa Mamuju
Pengendara sepeda motor melewati mobil yang terkubur puing reruntuhan bangunan akibat gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, Senin (18/1/2021). Sebanyak 253 warga mengalami luka berat akibat gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju. (AP Photo/Yusuf Wahil)

Sebelum Gempa Terjadi

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.

  

 

Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya