Update Selasa 14 Maret 2023: 6.739.669 Positif Covid-19, Sembuh 6.575.350, Meninggal 160.953

Tim Satgas Penanganan Covid-19 masih terus melaporkan adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona di Indonesia, termasuk pada hari ini, Selasa (14/3/2023).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Mar 2023, 20:19 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2023, 20:00 WIB
COVID-19 di Indonesia
Sampai hari ini, Selasa (14/3/2023), masih terus dilaporkan Tim Satuan Tugas atau Tim Satgas Penanganan Covid-19 adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin)

Liputan6.com, Jakarta - Masih terus dilapokan di Indonesia adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona oleh Tim Satuan Tugas atau Tim Satgas Penanganan Covid-19.

Per data hari ini, Selasa (14/3/2023), bertambah 380 orang positif Covid-19.

Hingga kini total akumulatifnya ada 6.739.669 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Kasus sembuh ada penambahan 251 orang pada hari ini. Dengan begitu, total akumulatif terdapat 6.575.350 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 di Indonesia sampai saat ini.

Sementara itu, kasus sembuh pada hari ini bertambah 3 orang. Jadi total akumulatifnya ada 160.953 orang meninggal dunia di Indonesia sampai kini akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Sebelumnya, Covid-19 Weekly Epidemiological Update Edition 133 menunjukkan perkembangan kasus Corona di Regional WHO Asia Tenggara.

Menurut laporan periode 6 Februari hingga 5 Maret 2023, kasus baru di wilayah tersebut ada 12.000 atau turun 15 persen dibandingkan periode 28 hari sebelumnya.

Penambahan kasus baru tertinggi periode 6 Februari hingga 5 Maret 2023 dilaporkan dari negara-negara berikut:

  • Indonesia melaporkan 6.024 kasus baru atau 2,2 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 21 persen dari dua minggu sebelumnya
  • India menyusul dengan 4.457 kasus baru atau kurang dari satu kasus baru per 100.000 penduduk, naik 30 persen
  • Thailand di peringkat ketiga dengan 946 kasus baru atau 1,4 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 59 persen.

Sedangkan, jumlah kematian baru di Wilayah Asia Tenggara turun sebesar 51 persen dibandingkan periode 28 hari sebelumnya, dengan 168 kematian baru dilaporkan.

Jumlah kematian baru tertinggi dilaporkan dari negara-negara berikut:

  • Indonesia melaporkan 98 kasus meninggal baru atau kurang dari satu kematian per 100.000 penduduk, turun 34 persen
  • Thailand 36 kematian baru atau kurang dari satu kematian per 100.000 penduduk, turun 77 persen
  • India melaporkan 30 kematian baru atau kurang dari satu kematian per 100.000 penduduk, bertambah 20 persen dibanding dua pekan sebelumnya.

Satu (9 persen) dari 11 negara yang datanya tersedia melaporkan peningkatan kasus konfirmasi sebesar 20 persen atau lebih. Negara tersebut adalah India yang melaporkan 4.457 kasus baru. Sebelumnya, negara ini melaporkan 3.439 kasus baru. Dengan begitu, kasus barunya bertambah 30 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kasus Covid-19 di Tingkat Global

Penurunan Kasus COVID-19 di Indonesia
Warga berolahraga saat car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Penurunan kasus positif COVID-19 di Indonesia sudah mulai terlihat dalam sepekan belakangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Secara global, kasus Covid-19 di periode ini tercatat hampir 4,5 juta. Dan kasus kematian 32.000.

Dengan begitu, kasus baru mengalami penurunan 58 persen dan kasus kematian turun 65 persen dibandingkan 28 hari sebelumnya.

Per 5 Maret 2023, lebih dari 759 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,8 juta kematian telah dilaporkan secara global.

Namun, tren kasus Covid-19 yang dilaporkan saat ini tidak 100 persen sama dengan jumlah sebenarnya dari infeksi global dan infeksi ulang.

"Oleh sebab itu, data harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat beberapa negara secara bertahap mengubah strategi pengujian Covid-19. Ini membuat jumlah tes yang dilakukan menjadi lebih rendah. Akibatnya, jumlah kasus yang terdeteksi pun lebih rendah," mengutip laporan tersebut.

 


Covid-19 di Tingkat Regional

Penurunan Kasus COVID-19 di Indonesia
Warga berolahraga saat car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa kasus COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 632 kasus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di tingkat regional, jumlah kasus selama dua pekan menurun di lima dari enam wilayah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai berikut:

  • Wilayah Pasifik Barat kasus barunya turun 80 persen
  • Wilayah Afrika mengalami penurunan 61 persen
  • Wilayah Amerika turun 31 persen
  • Wilayah Asia Tenggara kasus barunya turun 15 persen
  • Wilayah Mediterania Timur mengalami penurunan kasus sebanyak 9 persen

Sementara, jumlah kasus meningkat di Wilayah Eropa sebanyak 12 persen.

Sedangkan, jumlah kematian selama 28 hari terakhir dilaporkan menurun di lima wilayah yakni:

  • Wilayah Pasifik Barat kasus kematiannya menurun 86 persen
  • Wilayah Afrika turun 73 persen dibanding dua minggu sebelumnya
  • Wilayah Asia Tenggara melaporkan penurunan kasus kematian 51 persen
  • Wilayah Eropa penurunannya 39 persen
  • Wilayah Amerika kasus meninggalnya turun 32 persen

Sementara, jumlah kematian meningkat di Wilayah Mediterania Timur sebanyak 18 persen.

 


Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Pemerintah Resmi Cabut PPKM di Seluruh Wilayah Indonesia
Masyarakat berjalan di terowongan Kendal, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2022). Pencabutan itu berdasarkan data-data kasus COVID-19 di Indonesia yang sudah menunjukkan penurunan baik kasus aktif maupun kematian di bawah standar WHO. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres).

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Infografis 5 Alur Verifikasi bila WNI dan WNA Vaksinasi Covid-19 di Luar Negeri. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Alur Verifikasi bila WNI dan WNA Vaksinasi Covid-19 di Luar Negeri. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya