Liputan6.com, Jakarta - Wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto semakin menguat.
Airlangga mengaku, pembahasan wacana tersebut sudah dibahas mendalam.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga menilai, perjodohan capres dan cawapres sah saja terjadi. Terlebih pendaftaran capres dan cawapres belum dibuka oleh KPU.
Advertisement
"Semuanya boleh, dan semua mungkin saja," kata Viva saat dihubungi merdeka.com, Rabu (22/3).
Namun demikian, Viva meyakini, Partai Golkar tak mungkin mengambil keputusan tanpa membahas terlebih dahulu dengan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Bersama PPP dan PAN dalam konfigurasi capres dan cawapres.
"Saya meyakini bahwa Golkar akan sama dengan PAN, bahwa tidak akan mengambil keputusan sendiri tanpa mengajak anggota KIB lainnya," kata Viva.
Dia pun menegaskan, hingga kini parpol yang tergabung dalam KIB tetap solid. Sehingga, adanya perjodohan yang menguak dipublik merupakan hal biasa dan sangat wajar.
"Seperti PAN, tidak mungkin PAN akan memutuskan sendiri tanpa mengajak dan koordinasi dengan Golkar dan PPP. Sebab KIB itu koalisi lahir batin, saling menguatkan dan membesarkan," ujarnya.
Â
Bangun Komunikasi dengan Prabowo
Sebelumnya, Golkar tengah membangun komunikasi intens dengan koalisi Gerindra dan PKB. Bahkan muncul wacana Prabowo-Airlangga apabila Golkar memutuskan bergabung.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan terus diperkuat. Salah satu upayanya komunikasi dengan Gerindra dan PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Termasuk, wacana duet Prabowo dan Airlangga jika perkawinan tersebut terjadi. "Tentu semua menjadi pembahasan dan tentu kita lihat saja," ujar Airlangga di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (21/3).
Menurut dia, wacana Prabowo-Airlangga sudah menjadi pembahasan yang cukup dalam. Namun, Airlangga tak menegaskan sudah sedalam apa wacana tersebut dibahas.
"Pembahasannya sudah sangat dalam," tegas dia.
Advertisement