Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo berpesan kepada Menteri Pertanian dan Bupati Keerom agar menentukan secara jelas terkait pembeli atau offtaker jagung yang baru ditanam oleh petani Papua di di Kabupaten Keerom. Menurut Jokowi, ini dilakukan agar petani tak dirugikan.
"Pascapanennya seperti apa harus jelas, harganya berapa harus jelas semuanya sehingga petani jangan sampai nanti dirugikan setelah panen,” kata dia dalam keterangan pers diterima selepas peninjauan di Papua, seperti dikutip Kamis (23/3/2023).
Baca Juga
Demi memastikan hal itu, Jokowi tengah mecoba penanaman awal seluas 100 (hektare). Kepala negara berharap, per hektarenya akan mendapat 5 ton, artinya diprediksi petank dapat mendulang keuntungan sebanyak 500 ton.
Advertisement
"Itu gede banget kalau jagung," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi menyebut, kebutuhan jagung untuk suplai pakan ternak di Papua sendiri masih kurang, baik untuk ayam petelur, ayam pedaging, maupun untuk babi dan sapi.
Oleh karena itu, dia mendorong agar hasil dari penanaman jagung di lumbung pangan mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di Papua.
"Kalau dibawa ke Jawa juga ongkosnya cukup mahal sehingga memang harus dipakai untuk tanah Papua, Papua dan Papua Barat," kata Jokowi.
Jokowi Ditemani Prabowo di Papua
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Pada kunjungannya kali ini, Jokowi kembali ditemani Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Jokowi mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan lahan sekitar 10 ribu hektare untuk menanam jagung di tempat tersebut.
"Kita di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, di sini akan disiapkan kurang lebih 10 ribu hektare untuk penanaman jagung. Sekarang sudah disiapkan land clearing, kemudian pengolahan tanah baru 500 hektare, tahun depan 2.500 hektare. Tetapi yang ditanam hari ini baru 100 hektare," ujar Jokowi dalam keterangannya selepas peninjauan, Kamis (23/3/2023).
Dia mengatakan, hasil penanaman hari ini nantinya diharapkan dapat dipanen pada Juni 2023. Dia mengaku optimistis penanaman tersebut berhasil, sebab lahan di Papua sangat layak untuk ditanami jagung. Salah satunya karena kontur tanahnya yang rata.
"Saya lihat ini feasible karena tanahnya rata, datar, hanya memang tidak mungkin sekali tanam bisa menghasilkan kayak di Jawa 10 atau 11 ton. Mungkin pertama enggak apa-apa 4 ton atau 5 ton, saya kira baik," yakin Jokowi.
"Nanti penanaman kedua naik lagi menjadi 6 ton, yang ketiga baru biasanya setelah ketiga itu baru berada pada posisi yang baik," imbuh dia di Keerom, Papua.
Advertisement