Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pembangunan transportasi publik di DKI Jakarta mengalami keterlambatan 30 tahun. Hal ini membuat tingginya penggunaan kendaraan pribadi sehingga Jakarta mengalami kemacetan sepanjang hari.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan Pengoperasian Jalur Kereta Api Lintas Makassar-Parepare Antar Maros-Barru dan Depo KA Maros di Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023).
Baca Juga
"Di Jakarta (pembangunan transportasi publik) terlambat 30 tahun kira-kira, meskipun sekarang sudah ada MRT tapi baru satu jalur. Ada LRT tapi juga belum jalan," ujar Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (29/3/2023).
Advertisement
"Sehingga Bapak/Ibu kalau di Jakarta, pagi macet, siang macet, sore macet, malam macet sekarang ini. Karena keterlambatan dalam membangun itu," sambungnya.
Untuk itu, dia mengaku senang pembangunan jalur kereta api di Sulawesi Selatan sudah dimulai. Jokowi menyebut pemerintah juga akan membangun jalur kereta api Trans Sulwesi yang akan disambungkan dari Makassar hingga Manado, Sulawesi Utara.
"Meskipun sekarang ini baru dari Makassar sampai Pare-pare dan yang sekarang yang ingin kita resmikan ini jalur dari Maros ke baru. Jadi ini Makassar nanti kemudian ke sana ke Pare-pare," jelasnya.
Jokowi menyampaikan apabila jalur kereta api sudah selesai dibangun, nantinya tak hanya untuk penumpang saja. Dia ingin ada kereta api untuk wisata dan mengangkut barang di Sulawesi.
"Ini akan memberikan daya saing, competitiveness negara kita akan semakin baik karena barang diangkut dengan alat transportasi yang murah. Bukan oleh yang lain-lainnya," kata dia.
"Tapi ini adalah pilihan yang bisa kita berikan kepada masyarakat, kepada pengusaha untuk menggunakan jalur yang telah kita bangun ini," imbuh Jokowi.
Â
Jokowi Singgung Penjualan Mobil dan Motor
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan industri otomotif di Indonesia meningkat signifikan setiap tahunnya. Hal ini disebut menyebabkan kemacetan di sejumlah daerah di Indonesia.
"Industri otomotif kita memiliki prospek yang sangat cerah setiap tahun tumbuh sangat signifikan. Tahun 2022 kemarin tumbuh 18 persen, meningkat dari tahun sebelumnya," kata Jokowi saat membuka Pameran Otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di Jiexpo Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Dia menyampaikan penjualan mobil tahun 2022 tercatat sebanyak 1.048.000 unit. Sementara itu, penjualan sepeda motor mengalami peningkatan 3,3 persen di angka 5.221.000 unit pada 2022.
"Akibatnya, kita sekarang macet dimana-mana, di Jakarta macet, seperti saya pergi ke Surabaya macet, ke Bandung macet, terakhir ke Medan macet," ujarnya.
"Karena memang penjualannya untuk mobil mencapai 1.048.000 dan kendaraan bermotor 5.221.000. Angka yang sangat besar sekali," sambung Jokowi.
Oleh seban itu, dia mengajak seluruh industri otomotif untuk lebih berorientasi pada ekspor untuk mengurangi kemacetan yang ada di Indonesia. Jokowi menyebut nilai ekspor industri otomotif susah naik signifikan dari 300.000 pada 2021 menjadi 600.000 pada 2022.
"Saya ucapkan terima kasih ke industri otomotif yang sudah meningkatkan eksportir. Tapi kita masih kalah dengan thailand. Saya ingin dorong lagi ekspornya semakin tinggi dan naik setiap tahunnya," tutur Jokowi.
Menurut dia, semua negara kedepannya akan mendorong pengunaan mobil listrik. Untuk itu, Jokowi mengajak industri otomotif untuk mulai melihat tren penggunaan mobil listrik
"Dan sedikit demi sedikit untuk menggeser industrinya ke arah tren yang hampir semua negara saat ini ke arah itu. Dari combution kegeser sedikit-sedikit ke mobil listrik," pungkas Jokowi.
Advertisement