Indonesia Kena Sanksi Administratif oleh FIFA, Diplomasi Erick Thohir Tuai Pujian

Indonesia sudah pasti tidak dijatuhi sanksi berat oleh FIFA akibat pembatalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. FIFA hanya memberikan hukuman ringan yang semacam kartu kuning saja untuk Indonesia, seperti yang disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2023, 17:39 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2023, 16:41 WIB
Foto: Setelah Sarasehan dengan Klub, Hari ini PSSI Gelar Pertemuan Bersama Asprov
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan sambutan dalam acara sarasehan dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI yang berlangsung di Jakarta, Minggu (19/3/2023). Dalam acara tersebut PSSI juga memaparkan rencana strategis yang tertuang dalam Visi PSSI 2045. Yaitu pemulihan (tahun 2023), pengembangan (tahun 2024-2028), performa (2028-2034), keemasan (2034-2045). yang berlangsung di Jakarta, Minggu (19/3/2023). (Dok.PSSI)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia sudah pasti tidak dijatuhi sanksi berat oleh FIFA akibat pembatalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. FIFA hanya memberikan hukuman ringan yang semacam kartu kuning saja untuk Indonesia, seperti yang disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Diketahui, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu kembali menemui Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis.

Terkait hal tersebut, pengamat Sepak Bola Nasional Akmal Marhali mengakui kemampuan lobi Erick Thohir terhadap FIFA, meskipun sebenarnya hal itu merupakan pekerjaan yang tidak mudah.

“Dalam konteks sanksi, FIFA tetap tegas menjaga kedaulatan mereka ke anggotanya. Pembatasan pengucuran dana FIFA Forward layak disyukuri. Ini hasil kerja lobi PSSI yang tidak mudah. Akan tetapi kita jangan juga lantas kita jumawa. Indonesia harus rendah hati mengakui punya kesalahan. Jangan mengulangi kesalahan serupa. Walau dihukum ringan, posisi kita salah,” kata dia, Jumat (7/4/2023).

Dengan sanksi ringan tersebut, kata Akmal, merupakan momentum bagi Erick Thohir melakukan transformasi sepak bola Indonesia ke depan, agar kejadian serupa seperti pencabutan menjadi tuan rumah event internasional tidak terulang kembali.

“Kalau kemudian kita ternyata ke depannya tidak bisa melakukan perbaikan bisa jadi jadi lebih berat kan, ini kan kartu kuning yang diberikan kalau kemudian ada kartu kuning kedua bisa jadi sanksi itu yang harus dipahami bangsa kita,” jelas dia.

Akmal mengingatkan semua pihak agar ke depan harus berkomitmen agar sepak bola tidak boleh di intervensi dengan urusan politik.

"Beruntung lewat lobi-lobi yang ciamik, akhirnya FIFA tidak menghukum Indonesia dengan berat, cuma ke depan kejadian lagi sulit buat kita berkelit. Pemerintah harus berkomitmen terhadap sepak bola, tidak dimasuki intervensi politik,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indonesia Terhindar dari Sanksi Berat

Seperti diketahui Indonesia sempat berada dalam ancaman sanksi FIFA setelah dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya berlangsung di tanah air pada Mei hingga Juni mendatang. Pembatalan terjadi akibat gencarnya aksi penolakan terhadap Israel yang merupakan salah satu kontestan Piala Dunia U-20 2023.

Adanya penolakan dari kepala daerah akan hadiran Israel dianggap FIFA sebagai intervensi. Muncul kekhawatiran Indonesia bisa dikucilkan dari sepak bola dunia.

Beruntung setelah bertemu ketua umum PSSI Erick Thohir di Paris, FIFA pada Kamis (6/4/2023) tidak memberikan sanksi berat. Indonesia cuma mendapat sanksi ringan saja. Erick Thohir menggambarkan sanksi ringan ini seperti kartu kuning.

"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepak bola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepak bola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ujar Erick yang tengah berada di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023).

Bersamaan dengan pengumuman Erick Thohir di media sosial, FIFA juga memberikan pernyataan resmi. Lembaga pimpinan Gianni Infantino itu untuk sementara merekomendasikan pembatasan penggunaan dana FIFA Forward oleh PSSI sampai pemberitahuan lebih lanjut.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya