Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berhasil menjalankan misi Presiden Joko Widodo menegosiasikan Indonesia terhindar dari sanksi berat FIFA pasca batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Keberhasilan Erick Thohir tersebut dinilai membuatnya semakin moncer untuk bisa meraih karier politik untuk 2024.
"Erick Thohir dengan perjuangan negosiasi internasional untuk sepak bola Indonesia menghadapi FIFA, telah membuat hati Presiden Jokowi mekar kembali. Serta turut mengembangkan senyum Jokowi," ujar pengamat politik dari Citra Institute, Efriza.
Baca Juga
Anggota kehormatan Banser tersebut tidak hanya membuat Jokowi senyum merekah tapi juga menjawab harapan masyarakat pecinta sepak bola Indonesia. Melihat rekam jejaknya, Erick Thohir selalu berhasil memberikan menjalankan misi penyelamatan sepak bola Indonesia.
Advertisement
Saat sebelum menjadi Ketua PSSI, ketika masih menjadi Presiden Inter Milan, Erick Thohir berhasil melobi FIFA agar Indonesia terhindar dari sanksi akibat dualisme kepengurusan PSSI dan liga Indonesia. Kemudian, Erick juga berhasil melobi agar Indonesia terhindar dari sanksi saat tragedi Kanjuruhan.
Erick Thohir menjadi pelita bagi harapan masyarakat Indonesia. Wajar Jokowi menjadikan Erick Thohir figur andalan dalam tugas-tugas strategis, dari tugas negara hingga memenuhi hajat keluarga.
Hal ini tentu membuat Erick Thohir sosok tepat untuk melanjutkan kiprah Jokowi dalam membangun Indonesia. Sehingga menurut akademisi Pemerintahan Universitas Sutomo ini, Erick Thohir potensial diusung untuk maju pada Pilpres 2024.
"Amat memungkinkan, ia semakin diperhitungkan karena dianggap berhasil mengemban tugas dari pemerintah," tuturnya.
Lebih dari itu, Efriza mengamati Jokowi yang tidak pernah ragu terhadap Erick Thohir. Apalagi melihat hasil kerjanya yang positif.
"Memungkinkan Jokowi yang ingin berperan besar dalam koalisi bangunan pendukung pemerintah atau Koalisi Besar, akan turut menyodorkan nama Erick Thohir untuk diperhitungkan sebagai calon yang menguat," tandas Efriza
Kerja Keras Erick Thohir
Langkah optimal Ketua Umum PSSI Erick Thohir konsen menjali komunikasi dengan FIFA berbuah hasil maksimal. Berkat kegigihan Erick Thohir, Indonesia berhasil terhindar dari sanksi berat pasca batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Erick Thohir mengucap syukur mendalam atas keputusan FIFA yang tidak memberi sanksi berat untuk persepakbolaan Tanah Air. Menurut dia diambilnya keputusan tersebut juga berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola," ucap Erick Thohir, Jumat (7/4/2023).
Dia mengungkapkan, Indonesia hanya diberikan "kartu kuning" oleh induk sepak bola dunia tersebut. PSSI khususnya mendapatkan sanksi administratif sehingga membuat Indonesia tetap bisa ikut serta dalam event olahraga Internasional ke depan.
"Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ungkap Erick Thohir.
Dia menuturkan, keputusannya mendatangi FIFA sudah sesuai dengan arahan langsung yang diberikan dari Presiden Jokowi. Hal tersebut tentu menjadi bagian dari langkah nyata untuk melakukan negosiasi setelah status tuan rumah dicabut FIFA.
"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita," ucap Erick Thohir.
Selain itu, dia memaparkan, pertemuan dengan FIFA juga sekaligus mempresentasikan blueprint transformasi sepakbola Indonesia. Dirinya menyampaikan komitmen pemerintah dalam merenovasi 22 stadium untuk dapat dipakai dalam kegiatan tim nasional dan liga.
"FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," tambahnya.
Dirilis dalam situs resmi FIFA, bahwa FIFA menjatuhkan sanksi administrasi kepada Indonesia. Sanksinya berupa pembekuan dana FIFA Forward, dana bantuan FIFA untuk pengembangan sepakbola di Indonesia.
Advertisement