Liputan6.com, Banyuwangi Sadar potensi usaha di sektor pertanian sangat terbuka lebar mulai dari hulu hingga hilir, mendasari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menghadirkan program "Jagoan Tani". Melalui kegiatan ini, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak anak-anak muda untuk menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya.
Baca Juga
Hebat, Pelajar Banyuwangi Sukses Raih Medali Emas di Olimpiade Matematika dan Sains Tingkat Asia
Rayakan Keberagaman Budaya, Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Kebangsaan Bertema 'Kembang Setaman Harmoni Nusantara'
Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia, Diikuti 136 Peserta
Sebagai penyemangat berusaha, pemkab menyediakan hadiah Rp 127,5 juta bagi para kandidat terpilih sebagai stimulus modal usaha.
Advertisement
”Jagoan Tani terus kami gelar sebagai upaya melakukan regenerasi petani. Kami ajak anak-anak muda agar mau menggeluti bisnis pertanian. Kami siapkan mentor-mentor handal dan berpengalaman, hingga hadiah ratusan juta yang bisa digunakan sebagai modal usaha,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (16/5/2023).
Bupati Ipuk mengatakan bahwa sektor pertanian menjadi peluang usaha menarik yang harus ditangkap para milenial.
“Pertanian bukan lagi sebuah pekerjaan remeh. Melainkan peluang bisnis yang menjanjikan. Terlebih sudah ada teknologi modern, semuanya bisa dilakukan dengan efektif dan efisien,” tegas Ipuk.
Deretan Mentor Jagoan Tani
Program Jagoan Tani Banyuwangi siap menghadirkan sejumlah mentor berpengalaman untuk meng-upgrade pengetahuan anak muda Banyuwangi terkait konsep bisnis pertanian modern. Dari akademisi hingga praktisi.
Di antaranya Prof. Mangku Purnomo, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya; Risti permani, Dosen The University of Queensland & Aglive Indonesia Team; Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri yang rutin melakukan ekspor reduktan herbisida. Pabriknya berlokasi di Banyuwangi.
Selanjutnya, Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia dan Piknikhub; Agung Nur Irfan, Partnership Manajer E-Fishery; Asmi Kopi, Founder Aies Coffee; David Setionegoro, Founder Askara Daulat Desa; Rahmad Hardiyanto, Agripreneur Jawa Timur; serta Ahmed Tessario, CEO PT Sirtanio Organik Indonesia. Yakni produsen beras organik asli Banyuwangi yang produknya telah menembus pasar ekspor ke Italia dan Afrika Selatan.
“Jagoan Tani menghadirkan paras sektor pertanian yang lebih menarik, ada sentuhan inovasi dan digitalisasi, sehingga kita berharap anak-anak muda mau melirik pertanian termasuk di dalamnya perkebunan, perikanan, peternakan,” ungkap Ipuk.
Advertisement
Pendaftaran Program Jagoan Tani
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda menjelaskan tahapan Jagoan Tani dimulai dengan melakukan sosialisasi ke pusat-pusat aktivitas anak muda, seperti kampus dan komunitas. Kegiatan ini telah dilakukan sejak 8 hingga 20 Mei 2023. Sementara itu untuk pendafatarannya dibuka sampai 20 Juni 2023.
“Pendaftaran akan dibuka 22 Mei hingga 20 Juni. Calon peserta dapat mendaftar dan mengisi proposal maupun profil usahanya secara online di https://bit.ly/formjagoantani2023,” kata Ilham.
Setelah proses seleksi dan verifikasi, akan terpilih 100 tim. Dilanjutkan presentasi dan interview hingga tersaring 30 tim terbaik.
“Tiga puluh tim terbaik tersebut akan mengikuti mentoring online (11 Juli) dan offline (12-13 Juli), hingga grand final untuk menjaring 10 finalis yang berhak mendapatkan hadiah senilai total Rp. 127.500.000,” tambah Ilham.
(*)